Jakarta, CNN Indonesia -- Bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno menyebut satgas agama yang dicetuskan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Djoko Santoso dibentuk untuk menampung masukan dari para ulama.
Namun, dia enggan menjelaskan lebih rinci perihal tugas badan sebagai bagian dari kampanye, yang dicetuskan oleh mantan Panglima TNI itu.
"Mungkin terjemahannya menampung masukan daripada ulama, ustad, kiai, pendeta, karena kami ingin merangkul semua elemen masyarakat," kata Sandi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, tadi malam, Senin (20/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kecurigaan dengan dibentuknya unit itu maka arah kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga hendak menyinggung isu suku agama ras dan antargolongan (SARA). Namun, Sandiaga beralasan tema kampanyenya hanya ingin menonjolkan gagasan pembangunan ekonomi supaya lebih baik.
"Saya akan fokus karena ini (soal ekonomi) disuarakan mayarakat sendiri. Milenial pun mengeluhkan masalah lapangan kerja, padahal biasanya mereka ini santai," kata Sandi.
Kemarin sejumlah nama yang disebut-sebut akan menjadi bagian dari tim sukses Prabowo-Sandiaga melakukan rapat internal di Gedung DPP Partai Gerindra. Djoko Santoso yang santer disebut akan menjadi ketua timses pun hadir di rapat tersebut.
Djoko bahkan menyebut pihaknya akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Agama di dalam Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, satgas tersebut akan diisi oleh sejumlah tokoh lintas agama.
"Ada Satgas agama," kata Djoko.
Meski demikian, Djoko menolak membeberkan nama-nama tokoh lintas agama yang akan masuk ke dalam satgas tersebut, termasuk saat ditanya seputar kemungkinan keiikutsertaan tokoh organisasi kemasyarakatan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Djoko juga enggan membeberkan tugas Satgas Agama dalam pemenangan Prabowo-Sandi. Dia hanya berkata, pihaknya akan segera mengumumkan seluruh nama orang yang masuk dalam Tim Pemenangan Prabowo-Sandi setelah disetujui oleh semua partai politik anggota koalisi.
"Saya tidak bersedia untuk mengumumkan, karena nanti kalau terjadi perubahan enggak bagus," ucap dia.
(ayp)