
Sepi Kumandang Takbir Idul Adha di Sembalun Lawang, Lombok
Antara, CNN Indonesia | Selasa, 21/08/2018 22:47 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Suasana malam takbiran Idul Adha tahun ini di Sembalun Lawang, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) usai gempa bumi 6,9 Skala Richter (SR) berbeda dengan tahun sebelumnya. Tak ada suara takbir mengumandang menyambut hari raya umat muslim tersebut.
Warga lebih memilih bertahan di tenda darurat di halaman rumah atau posko pengungsian setelah sejak Selasa sore hingga malam, kawasan itu diguyur hujan.
Dikutip dari Antara, tak ada suara takbiran dari speaker masjid yang masih bertahan dari guncangan gempa. Warga masih trauma akan gempa yang berulang-ulang menghajar wilayahnya tersebut.
Malam ini, hanya ada api unggun di depan beberapa tenda darurat milik warga. Nyala api tersebut dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh mereka mengingat suhu di wilayah itu mencapai 10 derajat celcius.
Jalan aspal mulus Sembalun pun sepi. Hanya sesekali terdengar mobil patroli kepolisian yang melakukan pengamanan di kawasan permukiman.
Sebelum gempa bumi 6,4 SR pada 29 Juli 2018, denyut nadi wisata alam pendakian Gunung Rinjani begitu terasa di Sembalun Lawang. "Apalagi bulan Agustus puncak musim pendakian, saat ini sepi jadi kota hantu," kata tokoh pemuda Sembalun, Rosidin Sembaluhun.
Hal serupa dikatakan oleh Fia, pedagang di Sembalun. Tidak ada takbiran di masjid di malam ini. "Kegiatan sekarang paling hanya di tenda darurat saja," katanya.
Sementara itu, salat Idul Adha di Sembalun Lawang rencananya akan digelar di SDN 3 Sembalun Lawang, SDN 2 Sembalun Lawan, posko utama pengungsian di Lapangan umum Sembalun, serta posko sanjang. (agi/agi)
Warga lebih memilih bertahan di tenda darurat di halaman rumah atau posko pengungsian setelah sejak Selasa sore hingga malam, kawasan itu diguyur hujan.
Dikutip dari Antara, tak ada suara takbiran dari speaker masjid yang masih bertahan dari guncangan gempa. Warga masih trauma akan gempa yang berulang-ulang menghajar wilayahnya tersebut.
Malam ini, hanya ada api unggun di depan beberapa tenda darurat milik warga. Nyala api tersebut dibutuhkan untuk menghangatkan tubuh mereka mengingat suhu di wilayah itu mencapai 10 derajat celcius.
Jalan aspal mulus Sembalun pun sepi. Hanya sesekali terdengar mobil patroli kepolisian yang melakukan pengamanan di kawasan permukiman.
Sebelum gempa bumi 6,4 SR pada 29 Juli 2018, denyut nadi wisata alam pendakian Gunung Rinjani begitu terasa di Sembalun Lawang. "Apalagi bulan Agustus puncak musim pendakian, saat ini sepi jadi kota hantu," kata tokoh pemuda Sembalun, Rosidin Sembaluhun.
Hal serupa dikatakan oleh Fia, pedagang di Sembalun. Tidak ada takbiran di masjid di malam ini. "Kegiatan sekarang paling hanya di tenda darurat saja," katanya.
Sementara itu, salat Idul Adha di Sembalun Lawang rencananya akan digelar di SDN 3 Sembalun Lawang, SDN 2 Sembalun Lawan, posko utama pengungsian di Lapangan umum Sembalun, serta posko sanjang. (agi/agi)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Berita Daerah Terbaru
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

'Nyanyian' Djoko Tjandra soal Ma'ruf Amin di Sidang Fatwa MA
Nasional • 43 menit yang lalu
Pesan Khusus Jokowi ke Bobby Nasution: Jangan Korupsi
Nasional 1 jam yang lalu
BMKG Perkirakan Jakarta Hujan Sepanjang Hari Ini
Nasional 2 jam yang lalu