Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginginkan agar mass rapid transit (MRT) Jakarta bisa terintegrasi dengan moda transportasi lain yang ada di ibu kota.
"Penting sekali bahwa transportasi di Jakarta itu terintegrasi antarmoda," kata Anies di Stasiun MRT Bundaran HI, Kamis (23/8).
Untuk mewujudkan itu, Anies menekankan pentingnya menyiapkan manajemen transportasi mulai dari menajemen rute hingga manajemen pembiayaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena kalau tidak terintegrasi ini akan menjadi satu pelayanan masyarakat yang terisolasi dan bisa mahal bagi warga Jakarta, kita ingin ini terintegrasi," tuturnya.
Gubernur Anies hari ini menjajal MRT Jakarta dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI), dalam rangka pengujian dan pemeriksaan sistem.
Saat uji coba, kereta bertolak dari Depo Lebak Bulus sekitar pukul 08.35 WIB dan tiba di Stasiun Bundaran HI sekitar pukul 09.23 WIB.
Pengujian dan pemeriksaan MRT Jakarta sebenarnya sudah dilakukan sejak 9 Agustus lalu. Tahap pertama dilakukan di Depo Lebak Bulus, tahap kedua dilakukan di Cipete, dan tahap ketiga para hari ini dilakukan dari Lebak Bulus ke Bundaran HI.
Untuk tarif MRT, Anies mengatakan sampai saat ini masih dalam dalam proses pembahasan. Penetapan tarif juga akan mempertimbangkan upaya menciptakan pembiayaan atau tarif yang terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
Anies merencanakan nantinya MRT bisa tersambung dengan Transjakarta serta bis medium maupun bis kecil lainnya.
"Jadi kita ingin ini sebagai sebuah integrasi, tidak berdiri sendiri, termasuk nanti pada harganya," ujar Anies.
Tarif MRT baru akan diumumkan kepada publik jika konsep integritasi tersebut telah siap.
Lebih dari itu, Anies berharap agar proyek MRT fase pertama dengan rute Lebak Bulus-Bundaran HI bisa selesai sesuai target yakni pada Maret 2019 mendatang.
"Dan harapannya nanti kita mulai mengembangkan fase ke dua, mulai segera kita jalankan, begitu juga dengan MRT jalur barat timur," kata Anies.
(wis/sur)