Jakarta, CNN Indonesia -- Neno Warisman, Ahmad Dhani dan sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden menyerahkan bukti persekusi dan pengusiran dalam peristiwa penolakan kegiatan deklarasi ganti presiden di Riau dan Surabaya kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Penyerahan itu dilakukan usai Neno, Dhani dan sejumlah aktivis gerakan #2019GantiPresiden menceritakan kembali kronologi pengusiran di hadapan pimpinan yang diwakili Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah.
Usai audiensi yang berlangsung selama dua jam itu, Fadli menilai pengadangan dan pengusiran terhadap kegiatan deklarasi tersebut menunjukkan ketidakprofesionalan aparat keamanan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan ini tentu sangat mengganggu dan sangat membuat keresahan di kalangan masyarakat bahwa aparat keamanan tak melakukan tugas sebagaimana mestinya," kata Fadli di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (28/8).
Fadli menganggap oknum aparat keamanan melakukan persekusi dan menghalangi warga negara yang hendak menyatakan pendapat. DPR, kata dia, akan menindaklanjuti aduan ini melalui komisi terkait hingga ke Presiden Joko Widodo.
"Aspirasi ini akan kami teruskan, kami sampaikan pada presiden dan instansi-instansi yang terkait supaya hal ini tak terulang lagi," katanya.
Sementara itu, Neno menjelaskan audiensi ini bertujuan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Dia berharap peristiwa di Riau dan Surabaya menjadi kejadian persekusi terakhir.
Minta Maaf di PesawatDi sisi lain, Neno menjelaskan peristiwa meminta maaf di atas pesawat yang menggunakan pengeras suara. Menurutnya hal itu dilakukan atas permintaan penumpang yang memintanya menyampaikan maaf.
"Dia mengatakan 'Bunda banyak sekali orang rugi, ada yang mau pergi
connecting itu sampai ke Sorong dan ada juga orang yang tergesa itu semua tertunda. Jadi tolong bunda minta maaf," kata Neno.
Lantas, penumpang itu kata Neno, meminta izin kepada kapten atau pilot pesawat. Dia pun mengklaim tidak menyangka permintaan itu dikabulkan kapten pesawat.
Selain Neno dan Dhani, sejumlah aktivis gerakan ganti presiden juga ikut hadir seperti Eggi Sudjana, Mustofa Nahrawardaya, Ari Saptono, Sang Alang, Mahendradatta, serta ibu-ibu relawan Prabowo-Sandi.
Sementara itu, selain diterima Fadli dan Fahri, sejumlah anggota dewan dari partai politik koalisi pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno juga hadir seperti Muhammad Syafii, Nasir Djamil, Hanafi Rais dan juga Asril Tandjung.
(wis)