Masuk Timses Jokowi, Deddy Mizwar Harus Siap Dicap Oportunis

FHR | CNN Indonesia
Kamis, 30 Agu 2018 03:41 WIB
Deddy Mizwar diingatkan politikus Demokrat Ferdinand Hutahaean harus bersiap menghadapi penilaian publik. Deddy harus siap dicap sebagai politikus oportunis.
Eks Wagub Jawa Barat, Deddy Mizwar. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Jakarta, CNN Indonesia -- Politikus Partai Demokrat Deddy Mizwar menjadi salah satu calon juru bicara kampanye Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengingatkan Deddy untuk siap menghadapi penilaian publik.

Dia mengatakan, eks Wakil Gubernur Jawa Barat itu bisa dicap publik sebagai politikus yang tak punya prinsip dan oportunistis.

"Deddy harus siap jika kemudian dinilai publik sebagai poltisi yang tak punya prinsip, berpolitik hanya mau mencari keuntungan pribadi," kata Ferdinand kepada CNNIndonesia.com, Rabu (29/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ferdinand mengatakan bahwa pilihan dukungan memang menjadi hak pribadi. Namun sedianya Deddy tidak membelot karena secara resmi Demokrat mengambil sikap mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Ini demokrasi yang tidak bisa memaksa semua orang untuk sama. Namun demikian, Deddy Mizwar mestinya menghormati sikap resmi partai dan aturan yang berlaku partai," kata dia.

Feridnand mengatakan bahwa meskipun membelot, namun Deddy masih resmi sebagai kader Demokrat karena belum mengajukan pengunduran diri atau pun diberhentikan.

Terkait sikap indisipliner Deddy, kata Ferdinand, pihak dewan kehormatan dan komisi pengawas Demokrat yang akan memutuskan.

"Saya pikir Deddy Mizwar tahu aturan organisasi," kata Ferdinand.

Sementara itu, pengamat politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menilai ada beberapa faktor penyebab membelotnya kader dari partai yang menaunginya. Selain faktor kepentingan pribadi, bisa juga disebabkan kekecewaan atas dinamika di internal partai.

Misalnya, dalam setiap pengambilan keputusan selalu didominasi oleh sejumlah elit di dalamnya.

"Bisa juga proses dialektika di internalnya cenderung sentralistik, sehingga ada sumbatan-sumbatan komunikasi kepentingan di internal itu. Jadi, ini menurut saya sebagai koreksi juga bagi partai politik," kata Emrus.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Mar'uf Amin, Hasto Kristiyanto sebelumnya menyatakan bergabungnya Deddy Mizwar sebagai juru bicara TKN Jokowi-Ma'ruf.

Deddy pun mengonfirmasi hal tersebut. Ia mengatakan saat ini dirinya masih dalam proses menjadi jubir tim kampanye Jokowi. Dia meminta restu dari publik atas perannya yang baru di Pilpres 2019.

"Insyaallah. Semua masih dalam proses. Doakan saja," kata Deddy kepada CNNIndonesia.com, Selasa (28/8).

Mengenai ini, Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan pengurus DPD Demokrat Jawa Barat akan meminta penjelasan kepada Deddy. Keputusan partai akan diambil setelah mendengar penjelasan Deddy.

Hinca juga membantah Demokrat akan bermain dua kaki pada Pilpres 2019 terkait masuknya Deddy dalam jajaran juru bicara tim sukses Jokowi-Ma'ruf.

"Kita tunggu aja, karena itu kan pilihan politik ya dan tentu partai harus mendengarkan," kata Hinca. (osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER