Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah
Din Syamsuddin mengaku pernah ditawari menjadi ketua tim kampanye nasional pasangan kandidat calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Namun atas beberapa alasan Din memilih menolaknya.
Din menceritakan tawaran tersebut pertama kali datang dari Istana melalui Teten Masduki dan Ruhaeni. Kedua orang dia sebut itu mengaku dititipkan pesan dari Presiden Jokowi supaya mengajaknya bergabung ke tim kampanye sebagai ketua.
"Namun saya belum percaya kalau Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf sendiri menyampaikan kepada saya, makanya saya tak jawab waktu itu," kata Din ketika ditemui di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Rabu (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Din tak begitu ingat kapan tawaran itu datang kepadanya. Namun ia memperkirakan tawaran itu terjadi tiga hari sebelum berkas tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf disampaikan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau ada suara lain yang membawa pesan Presiden untuk diminta kesediaan menjadi ketua timses saya kan tidak boleh percaya begitu," ujarnya.
Kendati demikian, Din berdalih punya alasan lain yang menempatkan dirinya bukan di posisi untuk menerima pinangan masuk ke dalam tim kampanye. Pertama sebagai mantan Ketua PP Muhammadiyah dan ketua ranting, Din mengaku tidak bisa berpihak dalam persoalan politik kekuasaan.
Faktor berikutnya adalah posisinya dalam organisasi lintas agama dalam Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama (UKP DKAP). Alasan selanjutnya adalah jabatannya sebagai dosen sekaligus guru besar di Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta sehingga tidak memungkinkan memilih kubu politik mana pun.
Meski merasa sudah tak relevan lagi untuk publik, Din berpendapat alasan dirinya menolak pinangan sebagai ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf perlu diketahui.
Nama ketua tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf sampai saat ini memang masih belum terungkap. Beberapa sosok seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo dan Moeldoko sempat digadang-gadang menduduki posisi itu. Belakangan nama pengusaha dan ketua panitia penyelenggara Asian Games 2018, Erick Thohir, juga dijagokan dalam bursa ketua tim kampanye Jokowi-Ma'ruf Amin.
(ayp)