Jakarta, CNN Indonesia -- Inisiator Gerakan
#2019GantiPresiden meminta aparat kepolisian tidak menganggap aksi yang diselenggarakan bersama kelompok
#2019TetapJokowi di Karawang, Jawa Barat pada Minggu (2/9) mendatang sebagai ancaman keamanan.
Mereka merasa acara tersebut hanya sebuah perayaan, di mana kedua belah pihak ingin menyuarakan aspirasi masing-masing soal suksesi pemimpin.
"Jangan dianggap ini perang. Ini festival, satu lagi ingin bernyanyi lagu satu periode, satu dua periode, kami bisa tos bareng-bareng, dua-duanya niatnya baik," kata penggagas gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (29/8).
Mardani berharap kepolisian dapat mengatur kedua massa dengan bijak. Mardani menyatakan, pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan aparat di lapangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga menyambut baik langkah Polres Karawang yang ingin mempertemukan massa #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi.
"Kami berharap aparat profesional dan netral, jadi ayah yang memayungi semuanya," kata Mardani.
Wakapolres Karawang Komisaris Ryky Widya Mataram menyampaikan akan mempertemukan kelompok massa #2019GantiPresiden dan #2019TetapJokowi pada Kamis (30/8) besok.
"Nanti hari Kamis kita pertemukan kedua belah pihak. Memberikan pengertian kepada dua belah pihak," ucap Ryky saat dihubungi oleh
CNNIndonesia.com.
Ryky menerangkan, konsolidasi ini dilakukan untuk menghindari bentrokan antar dua massa tersebut. Maka dari itu pada pertemuan ini juga akan melibatkan banyak pihak seperti pemerintah daerah dan beberapa petugas keamanan wilayah.
Untuk sementara ini, Ryky pun mengaku belum bisa memastikan apakah kedua belah pihak bisa melakukan aksi pada hari yang sama.
(ayp)