Jakarta, CNN Indonesia -- Pertemuan antara Sandiaga Uno dan Yusuf Mansur diklaim tak menyinggung soal politik. Keduanya berdalih hanya bertemu untuk bersilaturahmi dan membicarakan situasi ekonomi.
Yusuf yang kemarin menemui Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif Ma'ruf Amin, mengaku menikmati posisinya saat ini yang belum condong ke salah satu pasangan capres mana pun.
"Dan seperti yang kalian lihat, saya menjalani apa yang Rasulullah suruh, silahturahim. Makanya saya bilang di tengah itu enak, bisa ke kanan, bisa ke kiri," kata Yusuf bersama Sandiaga usai salat Jumat bersama di Masjid At Taqwa, Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (31/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga sendiri berkata pertemuannya dengan Yusuf bertujuan untuk meminta doa restu. Sebagai seseorang yang sudah saling berkenalan jauh-jauh hari sebagai sahabat dan ulama, Sandi memerlukan saran Yusuf.
Terkait kemungkinan keinginan kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin untuk menggaet Yusuf ke dalam tim kampanye mereka, Sandi tidak begitu mempersoalkan. Sandi berjanji bakal mendukung apa pun keputusan yang dibuat oleh Yusuf Mansur.
"Jadi saya sampaikan bahwa apapun yang ustaz nanti akan pilih tentunya kita ingin membangun ekonomi yang lebih bagus ke depan, lapangan pekerjaan dibuka ke depan. Buat saya sih bukan soal ustaz di Kiai Ma'ruf, atau di tempat saya, tapi yang lebih penting kesejukan yang kita bangun," tukas Sandi.
Enggan Membantah atau MembenarkanYusuf Mansur yang juga dikenal dari rekam jejaknya di bisnis keuangan digital mengaku belum melihat ucapan Ma'ruf Amin yang menyatakan dirinya bergabung ke dalam tim kampanye nasional kubu Jokowi-Ma'ruf. Namun di saat bersamaan, ia tak berani membantah ucapan Ma'ruf tersebut.
"Saya sendiri belum dengar. Saya sih maunya jadi ustad, jadibulama, sekarang posisi masih ubaru, belum ulama, doain bisa jadi ulama," ujar Yusuf.
Bagi Yusuf, keberadaan pihak yang netral diperlukan dalam kontes Pilpres 2019 mendatang. Dengan memposisikan diri di tengah dua kubu yang berkompetisi, ia menilai dirinya dapat meredakan ketegangan yang bisa terjadi kapan saja.
"Yang main di tengah ini perlu ada jadi
ngademin, posisinya bawa kesejukan, juga berdoanya buat semua. Saya memilih posisi itu atas ijin Allah SWT," imbuh Yusuf.
Menurut Yusuf, saat ini belum terlihat figur yang bisa diterima di kedua belah pihak. Ia pun menambahkan seharusnya bersyukur jika ada sosok yang dapat diterima ke barisan mana pun dengan baik.
(osc/sur)