Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo menyoroti banyak orang pesimistis terhadap prestasi Indonesia dalam Asian Games 2018 sebelumnya.
Jokowi menyatakan prestasi hingga hari terakhir bahkan melebihi target yang ditetapkan.
"Banyak yang pesimis. Saya ngomong bolak-balik ke Pak Wapres, angka ini bener enggak? Optimis boleh tapi juga harus realistis hitungannya," kata Jokowi di Istana Negara, Minggu (2/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, seluruh cabang olahraga memperkirakan bakal meraih 16 medali emas.
Wakil Ketua Umum partai Demokrat, Roy Suryo mengatakan Jokowi boleh optimistis tetapi harus realisitis.
Sebab, Indonesia berada posisi ke-17 dalam Asian Games di Incheon, Korea Selatan, empat tahun lalu.
Tetapi, hingga Minggu (2/9) Indonesia berhasil meraih 31 medali emas, 24 perak, dan 43 perunggu dan berada di posisi keempat.
Tak hanya itu, Roy Suryo juga meminta pemerintah tak jumawa atas pencapaian atlet Indonesia karena sebagai tuan rumah, pasti mempunyai keuntungan seperti mengusulkan sepuluh olahraga yang tak dipertandingkan di olimpiade (non-olympic).
Jokowi tak tinggal diam menanggapi hal itu. Menurutnya, prestasi itu didapat dari kerja keras, latihan, bahkan tangis air mata para atlet.
"Saya tidak rela ada yang mencemooh prestasi, dikatakan kita sebagai tuan rumah diuntungkan. Semua yang jadi tuan rumah pasti diuntungkan. Semua, bukan hanya kita saja. Saya tidak rela kata-kata seperti itu karena saya tahu perjuangan saudara-saudara," kata mantan Wali Kota Solo ini.
Ia menegaskan pretasi ini bukan hanya sekedar demi medali melainkan mewujudkan sportivitas, jiwa besar dalam berkomeptisi, kedisplinan, ketekunan, kebersamaan, bangun daya juang, hingga memperkuat tali persatuan dan nasionalisme.
Jokowi berpendapat hal itu juga menjadi lompatan besar atlet serta pelatih Indonesia untuk menjadi fondasi dalam meraih prestasi pertandingan selanjutnya.
(ard)