Jakarta, CNN Indonesia -- Penambang emas terjebak dalam lubang tambang di Desa Simpang Parit, Kabupaten Merangin, Jambi, akibat tanah runtuh pada Minggu (2/9). Proses evakuasi akan dimulai Senin (3/9) pagi.
Kasat Reskrim Polres Merangin Iptu Khairunnas membenarkan musibah itu saat dikonfirmasi
Detikcom.
"Kejadian itu sore tadi. Diduga pekerja tambang emas itu terjebak akibat runtuhan tanah di dalam lobang," kata Khairunnas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang beredar menyatakan ada sekitar 12 orang pekerja tambang emas yang melakukan aktivitas di dalam lubang. Sebagian pekerja lainnya dikabarkan selamat. Namun Khairunnas belum bisa memastikan jumlah pekerja tambang emas yang terjebak di sana.
"Kita belum bisa memastikan ada berapa pekerja yang terjebak di dalam lubang tambang itu. Yang jelas nanti setelah tim sudah menuju ke lokasi akan kita kabarkan informasi pasti selanjutnya.
Khairunnas mengatakan lubang tambang itu punya kedalaman hingga 20 meter dan diduga beroperasi secara ilegal. Para penambang yang bekerja di sana juga disebut tak mengantongi izin.
Kata dia polisi belum dapat mengakses lokasi kejadian karena jarak yang cukup jauh dari permukiman dan jalan yang cukup berbahaya sehabis diguyur hujan lebat. Meski demikian dia menyebut tim pencarian akan mulai bekerja Senin pagi.
"Tadi Kapolres sudah membentuk tim pencarian di mana tim itu terdiri dari polisi, TNI, Basarnas, serta BPBD jambi. Nantinya pencarian ke lokasi akan dilakukan pagi, setelah kondisi ke lokasi benar-benar bisa dilalui dan ditempuh," ujar Khairunnas.
(wis)