Zumi Zola Akui Terima Uang untuk Umrah dan Pemenangan Adiknya

Priska Sari Pratiwi | CNN Indonesia
Kamis, 06 Sep 2018 19:09 WIB
Zumi Zola menerima uang yang dikumpulkan Direktur PT Artha Graha Persada M. Imanudin. Uang itu untuk umrah dan kepentingan Zumi Laza dalam Pilwalkot Jambi.
Zumi Zola mengaku menerima uang untuk umrah dan kepentingan Zumi Laza sebagai wali kota Jambi. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur Jambi nonaktif Zumi Zola mengaku menerima sejumlah uang dari pengusaha untuk umrah dan kepentingan adiknya, Zumi Laza yang mencalonkan diri sebagai wali kota Jambi.

Ia menyampaikan hal itu saat memberikan tanggapan sebagai terdakwa dalam sidang pemeriksaan saksi kasus dugaan suap dan gratifikasi di Pengadilan Tipikor Jakarta. Zumi tak membantah uang itu diterima dari sejumlah rekanan pengusaha yang dikumpulkan Direktur PT Artha Graha Persada M. Imanudin.

"Uang itu untuk apa, saya akui dan sudah ada di BAP. Misal, untuk adik saya yang ingin mencalonkan diri menjadi wali kota walaupun enggak jadi, untuk umrah juga saya akui," ujar Zumi di persidangan, Kamis (6/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Zumi menyebut sejumlah bantuan untuk dirinya maupun adiknya berasal dari orang kepercayaannya, Apif Firmansyah. Menurutnya, bantuan mobil ambulans, pembayaran sewa kantor PAN Kota Jambi, hingga pemasangan baliho untuk Zumi Laza merupakan inisiatif Apif.

"Ada juga yang dimaksudkan pada saya tapi digunakan untuk kepentingan pihak lain," katanya.

Salah satunya soal pembelian sapi kurban dan uang Rp500 juta untuk acara pisah sambut gubernur Jambi. Zumi justru mengklaim sama sekali tak mengetahui perihal uang tersebut.

"Tentu kalau yang saya ketahui saya akui, tapi kalau yang tidak saya juga ingin cari tahu," ucapnya.


Sementara terkait keterangan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Provinsi Jambi Dody Irawan yang menyebut penunjukkan sebagai kepala dinas harus dengan sikap total, royal, dan loyal dibantah Zumi.

Menurut pria yang juga dikenal sebagai selebritas itu, penunjukkan Dody didasarkan pada rekam jejak yang bersih dari catatan BPK. Sementara calon lain yang mengikuti lelang jabatan kepala dinas tersebut, ada yang mendapat catatan merah dari BPK.

"Dinas PUPR ini kan bukan main-main. Saya tidak temukan catatan, makanya saya pilih Dody," tutur Zumi.

Dalam perkara ini, Zumi didakwa menerima suap dan gratifikasi dari sejumlah pengusaha. Gratifikasi itu diduga turut mengalir ke istri dan ibunya.

(pmg/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER