Pemprov DKI Anggarkan Transit Limbah B3 Senilai Rp1,4 M

Tim CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 01:21 WIB
Setelah dapat persetujuan DPRD DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup akan segera memiliki tempat transit pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).
Ilustrasi limbah. (CNN Indonesia/Dhio Faiz).
Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta akan segera memiliki tempat pengelolaan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) khususnya dari industri medis.

Kepastian itu diperoleh Dinas Lingkungan Hidup DKI setelah mendapat persetujuan DPRD DKI Jakarta dengan anggaran senilai Rp1,4 miliar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aswin Adji mengatakan penyediaan pengelolaan limbah B3 itu hanya berupa tempat transit. Nantinya akan ada empat lokasi yang menjadi tempat transit limbah B3 itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mau bikin semacam hanggar untuk penampungan sementara. Itu enggak boleh lama-lama, dalam hitungan hari misalnya sudah harus diangkut, hanya transit saja," kata Adji usai rapat dengan Banggar DPRD DKI Jakarta, Senin (17/9).

Setelah limbah terkumpul di empat lokasi tersebut, nantinya perusahaan pengolah limbah yang menjadi rekanan akan mengangkutnya. Sehingga Dinas Lingkungan Hidup hanya berperan sebagai pengumpul dari wilayah-wilayah permukiman dan memusatkannya ke tempat transit limbah B3 itu.

Dua dari empat transit limbah itu akan berada di asrama di Tegal Alur, Jakarta Barat dan asrama di Sunter, Jakarta Utara. Luas masing-masing tempat pengelolaan sementara limbah medis ini berkisar 80 sampai 100 meter persegi.

Adji menceritakan selama ini kondisi pengelolaan limbah medis cukup mengkhawatirkan. Jarum suntik misalnya bisa tercampur dengan sampah lainnya dan berakhir di sembarang tempat. Dengan mengkhususkan penanganan limbah medis, Adji berharap pengawasannya bisa lebih baik.

"Saya ambil contoh di Citarum kan di mana limbah medis dan macam-macam dibuang ke sungai, kita enggak mau kaya gitu di Jakarta. Kita mau kali dan sungai kita baku mutunya membaik salah satunya tidak ada limbah dibuang ke sana," imbuh Adji.

Di samping tempat transit sampah tersebut, DPRD juga meloloskan anggaran untuk lima mobil pengangkut limbah medis. Jumlah ini menurut Adji terbilang sedikit sebelum ditambah lagi pada tahun depan.

Anggaran yang dipatok dan diloloskan untuk kedua kebutuhan tersebut berbeda. Tempat transit limbah dianggarkan Rp1,4 miliar, sementara mobil pengangkut limbah sebesar Rp2 miliar. (bin/osc/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER