Jakarta, CNN Indonesia --
Kwik Kian Gie mengumumkan secara terbuka telah setuju bergabung dalam tim penasihat ekonomi
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kendati demikian Kwik juga menegaskan dirinya masih berstatus kader
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.
Menurut Kwik keberpihakannya kepada bakal pasangan capres-cawapres Prabowo-Sandi tak menegasi statusnya sebagai kader PDIP. Ia pun mengklaim Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri tak menyikapi secara negatif keputusannya.
"Saya masih kader PDIP, sampai saat ini Ibu Megawati sama sekali tidak menegur saya dan setiap kali ada rakernas, pembukaan, ulang tahun partai masih hadir," ujar Kwik di sela konferensi pers di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (17/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Perindustrian era Presiden Abdurrahman Wahid itu menjelaskan dirinya merapat ke kubu Prabowo sebagai anggota tim penasihat ekonomi. Pertemuannya dengan Prabowo pun disebut tak membahas masalah di luar isu ekonomi.
"Saya hanya berbicara soal ekonomi dan konsepnya," ujar Kwik.
Topik yang menjadi perbincangan Kwik dengan kubu Prabowo beragam, mulai dari kemiskinan, pengangguran, hingga defisit perdagangan yang menyebabkan nilai tukar rupiah lemah terhadap dolar Amerika Serikat seperti saat ini.
Prabowo mengaku sudah bertemu dengan Kwik sebanyak empat kali. Bersama Sandiaga dan tim penasihat ekonominya, diskusi mereka soal isu ekonomi disebut Prabowo sudah menghasilkan konsep ekonomi kerakyatan yang diklaim memperhatikan kesejahteraan rakyat, budaya, lingkungan hidup, politik, hukum, dan HAM.
"Jadi hasil ini yang sudah kita hasilkan, masih akan ada perbaikan-perbaikan sedikit dan saya sangat berterima kasih kepada Pak Kwik Kian Gie," ucap Prabowo.
Dalam pertemuan malam itu, Prabowo didampingi orang-orang terdekatnya. Selain Sandiaga, hadir pula pengusaha Maher Algadri, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, anggota Dewan Pembina Gerindra Fuad Bawazier, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono.
(bin/wis)