Golkar Siap Rebut Kemenangan di Jabar untuk Jokowi

CNN Indonesia | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 13:05 WIB
Partai Golkar menargetkan Jokowi menang di Pemilu 2019 dengan berusaha menguasai Jawa Barat lewat pemasangan kader yang merupakan menteri sebagai caleg.
Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di kompleks Istana Bogor, Sabtu (24/3). (ANTARA FOTO/Biropers-Muchlis)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Golkar siap memenangkan Joko Widodo Pemilu 2019 di Jawa Barat. Saat Pilpres 2014, Jawa Barat dikuasai Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Golkar jadi salah satu partai yang mengusung Prabowo-Hatta saat itu.

Perolehan suara Pilpres 2014 di Jabar, Prabowo-Hatta meraih suara 14.167.381  atau 59,78 persen dan Jokowi-JK 9.530.315 atau 40,22 persen. Total suara sah yang masuk di Jabar sebanyak 23.697.696.

"Pak Jokowi menunjuk Golkar untuk menang di Jabar," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di Kantor DPD I Partai Golkar Jabar, Bandung, Selasa (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu upaya untuk merebut kemenangan dari Prabowo adalah dengan memasang kader yang merupakan menteri sebagai calon anggota legislatif (caleg).

"Saya [jadi caleg] di daerah pemilihan Bogor, Pak Agus [Gumiwang Kartasasmita, Menteri Sosial] di Kabupaten Bandung. Kuncinya adalah Jawa Barat harus menang," kata Menteri Perindustrian itu.

Pada kesempatan itu, Airlangga hadir untuk melantik pengurus Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) se-Provinsi Jabar.

Hadir dalam acara pelantikan tersebut, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Abu Rizal Bakrie, Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung, Ketua DPD I Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi, dan pakar ilmu komunikasi politik Effendi Gazali.

Dalam pidato sambutannya, Airlangga menargetkan Golkar mampu meraih suara lebih banyak dari Pemilu 2014 lalu.

Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebelum debat pasangan capres-cawapres, di Jakarta, 2014.Pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa serta pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sebelum debat pasangan capres-cawapres, di Jakarta, 2014. (AFP PHOTO / ROMEO GACAD)
"Tadi ketua DPD Golkar [Dedi Mulyadi] menyebut target 20 persen. Artinya, kursi Jabar bukan menargetkan 20 kursi lagi tapi 25 kursi. Fungsionaris harus merebut 25 kursi target sejalan dengan target DPP di Jabar dari 15 kursi ke 22 kursi," tutur dia.

Airlangga menyebut kunci kemenangan terletak pada kerja keras dan kekompakkan seluruh badan, sayap partai, termasuk Bapilu Jabar yang baru saja dilantik.

Menurut Airlangga, pada Pilkada Serentak pada 27 Juni 2018 lalu, Golkar dapat menguasai 9 provinsi dan 20 kota kabupaten. Hal ini berpengaruh pada mesin partai untuk meraih hasil di Pemilu 2019.

"Partai Golkar jaringannya kuat hasil berbagai survei. Saya yakin di Jabar target nomor 1 bukan yang muluk-muluk," ungkapnya.

Selain melantik kepengurusan Bapilu Jabar, dalam acara tersebut, DPP Golkar juga memberikan ribuan bendera partai yang diharapkan dapat digunakan oleh kader maupun caleg Golkar untuk mengkampanyekan Partai Golkar.

"Tanggal 23 September nanti DPP akan melepas caleg secara nasional di Jakarta dan masing-masing caleg dapil, akan kami berikan seribu bendera per dapil dan kita minta di setiap dapil menaikkan bendera Golkar," jelasnya. (hyg/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER