Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kantor Staf Presiden
Moeldoko meminta Partai
Demokrat tak bawa perasaan (baper) terhadap Istana atau dirinya atas pemberitaan Asia Sentinel mengenai konspirasi pencurian uang US$12 miliar dalam perkara
Bank Century.
"Jangan baperlah, jangan bawa perasaan. Nanti bisa salah menganalisa situasi. Biasa saja kali," kata Moeldoko sambil tertawa di kantornya, Selasa (18/9).
Hal ini disampaikan menyikapi kecurigaan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nasidik terhadap dirinya dan Istana terlibat dalam pemberitaan yang menarik Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecurigaan itu disampaikan Rachland melalui cuitannya di Twitter pagi tadi sambil mengunggah foto pertemuan Moeldoko bersama co-founder Asia Sentinel Lin Neumann dan sejumlah orang lainnya.
Ia menyatakan foto itu merupakan pertemuannya dengan sejumlah delegasi America Chamber (Amcham) Indonesia yang dipimpin Lin Neumann.
Sehingga, Lin hadir bukan sebagai co-founder Asia Sentinel. Moeldoko turut menyatakan tak mengetahui posisi Lin sebagai salah satu petinggi media yang berbasis di Hong Kong itu.
"Saya tidak sempat berkomunikasi satu per satu karena waktunya terbatas. Habis saya kasih ceramah, makan saya juga tidak sampai selesai, saya tinggal pulang karena ada acara selanjutnya," tuturnya.
Pertemuan dilakukan karena Moeldoko sebagai perwakilan pemerintah perlu menjelaskan situasi terkini sehingga investor tertarik berinvestasi di Indonesia.
"Dilihat konteksnya keseluruhan. Masuk akal atau tidak . itu tuduhan tidak masuk akal. Masa saya tentara melakukan hal bodoh. Kalau saya melakukan sesuatu enggak perlu foto-foto," ucap Moeldoko.
Ia juga membantah sempat membahas permasalahan Bank Century dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 45 menit itu.
"Waktu itu saya juga masih Panglima TNI ya, jadi saya kurang paham Century itu, jadi enggak ada upaya-upaya di balik itu semuanya," kata mantan Politikus Partai Hanura ini.
(chri/gil)