Fahri Hamzah: Pidato SBY Bentuk Kekesalan Tak Dianggap Sukses

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 18 Sep 2018 17:14 WIB
Fahri Hamzah berharap rezim saat ini tidak berjemawa menganggap pencapaian yang belum genap empat tahun tanpa menghargasi pencapaian rezim sebelumnya.
Fahri Hamzah berharap rezim saat ini tidak berjemawa menganggap pencapaian yang belum genap empat tahun tanpa menghargasi pencapaian rezim sebelumnya. (Foto: CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai pidato politik Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan bentuk kekesalan melalui penjabaran kesuksesan selama menjabat 10 tahun.

"Yang mau dia tentang sebenarnya kan, karena dia kesal yang ini (red: pemerintah saat ini) nganggap dirinya sukses, yang lalu dianggap tidak sukses," kata Fahri di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (18/9).

Menurutnya, kunci pidato SBY adalah kesuksesannya menjabat dua periode selama 10 tahun dan bukan memuji capaian kinerja pemerintahan Joko Widodo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak usah menganggap ini baru empat tahun seolah yang lalu tidak sukses," kata Fahri.

Politikus PKS itu juga menganggap pidato SBY bukan sebuah bentuk kegalauan, melainkan kritik kepada pemerintah Jokowi agar tidak menyalahkan pemerintahan sebelumnya.

"Presiden baru itu tidak boleh sedikit-sedikit nyalahin yang lama. Itu tidak boleh, tradisi tidak baik," katanya.

Dalam pidatonya kemarin, SBY menyebut selama 10 tahun memimpin, pemerintahannya sangat menjunjung kehidupan demokrasi. Kebebasan rakyat, termasuk kebebasan pers sangat dihargai.

"Saya berikan ruang yang bebas pada civil society. Saya yakin negara ini akan makin baik kalau semua pihak diberikan ruang yang cukup untuk berekspresi dan berpartisipasi," kata SBY dalam pidato politik HUT Partai Demokrat ke-17.

Selain itu, setidaknya lima poin penting diucapkan SBY soal suara rakyat yang mengeluh kepada dirinya mengenai kondisi yang terjadi pada pemerintahan saat ini.

"Saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok, sementara penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Saya menerima keluhan mereka-mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan, juga yang justru kehilangan pekerjaan," ujar SBY.
(gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER