Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sudah memeriksa anggota DPR dari Fraksi Golkar, Melchias Marcus Mekeng terkait dugaan suap proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1. Mekeng menyatakan penyidik menanyai soal peran salah satu tersangka, Eni Maulani Saragih dalam Munaslub Partai Golkar.
"Sepuluh pertanyaan lebih banyak kepada tugasnya Eni (Eni Maulani Saragih)," kata Mekeng di Gedung KPK Jakarta, Rabu (19/9).
Mekeng mengatakan penyidik KPK mencecarnya soal sistem penunjukan Eni di struktur kepengurusan Partai Golkar. Ia juga ditanya soal tersangka lainnya yakni, Idrus Marham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditanya penunjukkan Eni sama Idrus sebagai apa, lalu fungsinya Eni di Munaslub Golkar," kata dia.
Saat ditanya demikian, Mekeng mengaku Eni tidak mempunyai hubungan dengan Munaslub. Mekanisme penunjukan khusus kepada Eni di partai juga tidak terjadi.
"Enggak ada itu mekanisme di dalam partai," kata dia.
Mekeng juga menambahkan dia tidak mengenal pengusaha tambang batubara yang kini dicekal KPK, Samin Tan.
"Enggak ada ada urusan itu, saya enggak tahu, saya juga enggak terkait proyek PLTU," kata dia.
Senada, Idrus Marham saat dikonfirmasi enggan berbicara banyak terkait pemeriksaannya hari ini. Dia hanya terlihat bingung dengan penetapan tersangka yang ia rasa begitu cepat.
"Saya sendiri kan belakangan jadi saksi dan baru ditersangkakan. Jadi tanya sama mereka ya," kata Idrus.
KPK telah menetapkan tiga tersangka di kasus korupsi PLTU Riau-1 yakni Eni, Idrus, dan pemegang saham Blackgold Natural Resources Limited Johannes Budisutrisno Kotjo.
Eni diduga menerima uang Rp6,25 miliar dari Kotjo secara bertahap. Uang itu merupakan jatah Eni untuk memuluskan perusahaan Kotjo menggarap proyek PT PLN senilai USD900 juta. Sementara Idrus dijanjikan bakal mendapat USD1,5 juta bila Kotjo berhasil memegang proyek tersebut.
Kasus ini terbongkar setelah KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap Eni pertengahan Juli lalu.
Saat ditangkap, Eni berada di rumah politikus Golkar yang juga Menteri Sosial kala itu, Idrus Marham. Dia menghadiri acara ulang tahun anak Idrus.
(ayp/ctr)