Jakarta, CNN Indonesia -- Polemik pengisian jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta antara PKS dan Gerindra terus memanas. Kini beredar sebuah spanduk yang bertuliskan 'Tolak Calon Wakil Gubernur dari PKS'.
Spanduk tersebut terpasang di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Tak diketahui siapa pihak yang memasang spanduk tersebut. Namun, di bagian bawah spanduk tersebut tertulis 'Komite Aksi Mahasiswa dan Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad)'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi menilai pemasangan spanduk tersebut tak mendidik.
"Saya enggak tahu juga siapa itu yang masang spanduk, pastinya itu spanduk yang tidak mendidik," kata Suhaimi saat dikonfirmasi, Kamis (20/9).
Suhaimi pun meminta agar Satpol PP DKI Jakarta untuk segera menurunkan spanduk tersebut agar tak menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat.
Apalagi, kata Suhaimi sampai saat ini proses pengisian jabatan wagub antara PKS dan Gerindra berjalan dengan baik.
"Adem-adem aja kok," ujarnya.
Di sisi lain, anggota fraksi Gerindra DPRD DKI Syarif menyebut pemasangan spanduk tersebut membuat seolah-olah saat ini tengah berlangsung kontestasi Pilkada di Jakarta. Padahal, yang saat ini terjadi hanya proses pengisian jabatan wagub yang dilakukan oleh PKS dan Gerindra.
"Kayak Pilkada aja," ucap Syarif.
Syarif pun menilai spanduk tersebut salah alamat dan tak jelas tujuannya. Sebab, menurutnya tak jelas wakil gubernur daerah mana yang dimaksud.
"Wakil gubernur mana? Enggak tertulis wakil gubernur DKI kok," katanya.
Sementara itu, Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu mengatakan telah memerintahkan seluruh jajarannya untuk melakukan pengawasan dan penertiban spanduk-spanduk yang berisikan ujaran kebencian dan hasutan.
"Mengawasi dan menertibkan spanduk-spanduk yang terpasang di wilayah," kata Yani.
(dis/dal)