Jakarta, CNN Indonesia -- Aksi
unjuk rasa dua kelompok massa di Kota Medan, Sumatera Utara, ricuh. Massa mahasiswa yang menentang dan kelompok pro Presiden
Joko Widodo saling lempar batu mengakibatkan enam orang terluka.
Menurut laporan
CNN Indonesia TV, Kamis (20/9), insiden bermula ketika kelompok Aliansi Gerakan Mahasiswa Kota Medan dan komunitas Masyarakat Cinta NKRI bertemu saat berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Sumut, di Jalan Imam Bonjol, Kota Medan.
Komunitas Masyarakat Cinta NKRI tiba terlebih dulu di titik unjuk rasa. Namun, selepas berorasi dan perwakilan mereka diterima oleh DPRD, kelompok itu bertahan. Sementara selang beberapa waktu kemudian datang kelompok mahasiswa yang juga menuju gedung DPRD Sumut, dari arah Jalan Perdana Medan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perwakilan mahasiswa, Herman Buang Manalu menyatakan ada sebelas tuntutan dibawa dalam unjuk rasa itu. Mulai dari stabilisasi ekonomi, reforma agraria, menolak kedatangan IMF-Bank Dunia di Bali, hingga jaminan kebebasan berpendapat.
Sebagaimana dilansir
Antara, para mahasiswa sempat berupaya masuk guna melaksanakan salat zuhur di Masjid Baiutus Syuro DPRD Sumut. Namun, mereka gagal.
Setelah melaksanakan salat, para mahasiswa kembali berorasi dan diterima Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Sumut, Zulfikar. Dia naik ke mobil pengeras suara yang dibawa mahasiswa.
Ketika Zulfikar sedang berdialog dengan mahasiswa, sejumlah botol air mineral dilempar dari arah kelompok yang kontra dengan mereka. Lantas mahasiswa membalasnya. Setelah itu kedua kelompok massa lantas bergantian saling melempar batu.
Ketika mahasiswa melanjutkan orasinya, terjadi lemparan lagi hingga memicu bentrokan. Alhasil polisi menyemprotkan meriam air (
water canon).
Akibat bentrokan itu, lima mahasiswa mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sedangkan satu orang mahasiswa pingsan dirujuk ke RS Materna guna menjalani pemindaian.
(ayp/antara)