Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris TKN Joko Widodo-Maruf Amin,
Hasto Kristiyanto mengklaim kejujuran menjadi modal pasangan Jokowi-Maruf mendapat dukungan keluarga besar mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias
Gus Dur dan Gusdurian di
Pilpres 2019.
Menurutnya, kejujuran merupakan landasan moral yang sangat penting bagi lahirnya pemimpin.
"Dalam melakukan pendekatan dengan para tokoh, Pak Jokowi itu jujur apa adanya. Inilah yang menjadi pedoman bagi tim kampanye di dalam melakukan komunikasi politik," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Kamis (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasto menuturkan salah satu bukti kejujuran Jokowi-Maruf dibuktikan lewat Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) ke KPU sebesar Rp11,9 miliar.
Terkait LADK itu, Hasto pun menyinggung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Ia menilai LADK pasangan tersebut yang hanya Rp2 miliar hanya pencitraan.
Sebab, ia menyebut isu yang beredar pasangan Prabowo-Sandiaga mampu mengeluarkan Rp1 triliun untuk mendapat dukungan parpol.
"Yang di sana menampilkan citra sederhana dengan awal dana kampanye hanya sebesar Rp2 miliar, namun beredar isu kuat perlu Rp1 triliun rupiah hanya untuk mendapatkan dukungan," ujarnya.
Di sisi lain, Hasto kembali mengatakan dukungan Yenny menjadi daya pengunci kemenangan Jokowi-Maruf. Dukungan Yenny dan pihak lain, klaim Hasto, membuat pihaknya tertantang untuk menampilkan model kampanye sederhana, menyentuh rakyat, jujur, dan penuh karya nyata.
"Kami mengedepankan cara-cara positif yang membangun peradaban. Ini memerlukan landasan moral, yang berawal dari kejujuran dalam sikap dan tindakan," ujar Hasto.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyatakan bahwa dirinya bersama Konsorsium Kader Gus Dur memberikan dukungan kepada pasangan calon Joko Widodo - Ma'ruf Amindalam Pilpres 2019.
"Dengan ini kami mendukung pasangan nomor urut 01," kata Yenny saat membacakan deklarasi di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Kalibata, Jakarta, Rabu (26/9).
Yenny mengklaim dukungannya kepada pasangan Jokowi-Maruf mewakili keluarga kandung Gus Dur.
"Seperti teman-teman telah ketahui bahwa keluarga Gus Dur saya wakili dengan sikap politiknya," ucap Yenny di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur Jakarta, Rabu (26/9).
Meski begitu, dia mengatakan istri Gus Dur yang juga ibunya, Sinta Nuriyah Wahid tidak terwakili dalam deklarasi dukungan. Menurutnya, Sinta adalah ibu bangsa, sehingga berada di posisi netral dalam Pilpres 2019.
(jps/gil)