Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 01
Ma'ruf Amin bersyukur dengan keputusan anak
Gus Dur, Yenny Wahid dan para simpatisannya mendukung mereka. Dia meyakini keputusan itu bakal sangat mempengaruhi para calon pemilih di
Pilpres 2019.
"Dari dukungan itu tentu akan banyak mempengaruhi calon pemilih yang lebih banyak untuk memilih Jokowi-Ma'ruf, saya kira itu," kata Ma'ruf di kediamannya Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta, Rabu (26/9).
Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengaku sudah akrab dan dekat dengan keluarga Gus Dur sejak lama. Dia juga telah menerima bocoran perihal dukungan keluarga Gus Dur dan simpatisan Gusdurian dari Yenny Wahid, saat bertandang ke kediaman istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, di Ciganjur, Jakarta Selatan, kemarin, Rabu (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi sudah menyatakan mendukung Jokowi dengan saya, pernyataan saya Alhamdulillah makasih sebesar-besarnya," kata dia.
Ma'ruf menjelaskan dalam pertemuan pagi tadi dia telah mengutarakan harapannya agar keluarga Gus Dur dan Gusdurian bergabung mendukungnya di Pilpres.
"Tadi kan saya ditanya harapannya apa? Dukungannya ke mana? Harapannya ya dukungannya ke kami. Harapan itu ternyata terbukti benar. Harapan saya sesuai apa yang terjadi, saya tidak memprediksi apa yang bakal terjadi tapi berharap akan terjadi," katanya.
Siap DijewerYenny Wahid menegaskan ibunya itu tak akan bersikap partisan dalam Pilpres 2019 mendatang. Ia mengatakan bahwa ibunya itu bakal menegur pihak-pihak yang tak bertanggung jawab di Pilpres 2019.
"Ibunda saya itu tugasnya jewer kita-kita kalau sudah berlebihan, termasuk saya juga harus siap dijewer. Ketika nantinya permainannya terlalu keras, ibu yang akan ingatkan kita semua termasuk saya yang siap dijewer," kata Yenny.
Sedangkan Sinta Nuriyah berharap ajang pemilihan presiden bukan ajang saling menghujat dan memfitnah antar kandidat.
"[Pilpres] bukan dijadikan tempat untuk saling menghujat, saling fitnah, saling melontarkan kata-kata kebencian dan sebagainya," kata Sinta di kediamannya di kawasan Ciganjur, Jakarta.
Sinta meminta agar ajang pesta lima tahunan itu seharusnya bisa dimanfaatkan sebagai sarana mempererat tali persaudaraan antar masyarakat.
Oleh karena itu, ia berpesan agar masyarakat dan para pendukung pasangan calon dapat melaksanakan Pilpres dengan damai, jujur dan memiliki sikap ksatria untuk menerima kekalahan.
"Rakyat itu harus kita lakukan secara santun damai secara adil jujur dan dilakukan secara ksatria," kata dia.
"Itu yang saya harapkan karena ini demi keutuhan bangsa dan negara RI. Itu pesan politik saya," ujarnya.
(ayp/rzr)