1.000 Kantung Mayat Disiapkan untuk Pemakaman Massal

ctr & Tim | CNN Indonesia
Selasa, 02 Okt 2018 16:19 WIB
Sekitar 1.000 kantung mayat dan 15 truk dikerahkan oleh pemerintah guna melakukan pemakaman massal korban tewas gempa bumi dan tsunami di Palu.
Pemakaman massal korban tewas akibat gempa bumi di Palu di TPU Poboya Indah, Palu, Senin (1/10). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sudah menyiapkan setidaknya 1.000 kantung mayat untuk memakamkan korban tewas akibat gempa bumi disertai tsunami di Palu, Sulawesi Tengah.

Data terbaru dari BNPB per hari ini, Selasa (2/1) siang ada 1.234 korban tewas. Pemerintah sudah menyiapkan 15 truk untuk membawa mayat ke tempat pemakaman umum.

"Hari ini sudah disiapkan 15 truk dan 1.000 kantung mayat untuk pemakamkan. Berapa yang dimakamkan hari ini, ya. Jumlahnya akan disesuaikan dengan keadaan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pemakaman massal sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu. Adapun proses evakuasi pencarian korban masih dilakukan. 

"Sudah ada 153 jenazah yang kemarin sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Poboya dan sekitaran sana. Cuma paling banyak TPU Poboya," kata Sutopo 

Kondisi terkini di sejumlah kawasan terdampak gempa sudah berbau tak sedap. Bau itu menyebar di jalanan Kota Palu saat truk atau mobil pengangkut jenazah tersebut melintas.

Selain mengevakuasi jenazah, pemerintah juga masih berusaha mengadakan fasilitas kesehatan mengingat fasilitas kesehatan yang rusak. Kebanyakan warga ingin dirawat di luar ruangan.

"Ada sebagian pasien yang ingin dirawat di halaman luar bangunan mengantisipasi gempa susulan.

BNPB mencatat jumlah pengungsi yang sampai hari ini bertahan sudah mencapai 61.867 jiwa. Mereka tersebar di 109 titik di lokasi terdampak gempa dan tsunami.

Para pengungsi disebut Sutopo masih sangat membutuhkan barang-barang seperti matras, selimut, makanan, minuman, air bersih, alat-alat sanitasi, dan kebutuhan lainnya.

Untuk korban luka berat, BNPB mencatat ada 799 orang. Jumlah korban tewas dan luka ini akan terus bertambah seiring proses evakuasi yang masih berlangsung.

Pemerintah sudah mengerahkan 6.399 personel gabungan dari TNI, Polri, relawan, dan petugas lembaga terkait untuk melanjutkan proses evakuasi.

Namun proses evakuasi masih terkendala masalah seperti keterbatasan listrik, BBM, peralatan berat, dan logistik. (wis)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER