14 Waduk Jakarta Dikeruk Jelang Musim Hujan

Tim | CNN Indonesia
Rabu, 03 Okt 2018 15:19 WIB
Pemprov DKI Jakarta akan mengeruk 14 waduk dan situ serta menggandeng wilayah penyangga membangun tanggul untuk mencegah banjir.
Ilustrasi pengerukan waduk di Jakarta. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Jakarta, CNN Indonesia -- Musim hujan diperkirakan mulai turun November. Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan menyatakan Ibu Kota bakal melakukan pengerukan, normalisasi dan perbaikan infrastruktur sejak awal tahun sebagai antisipasi banjir.

"Dinas Sumber Daya Alam sudah melakukan kegiatan normalisasi di 14 lokasi. Namun kita belum masuk ke kali atau sungai karena itu kewenangan Balai," kata Teguh di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (3/10).

Adapun sejumlah kawasan yang sudah dikeruk ialah Setu Babakan dan Kampung Rambutan 1. Tempat pengerukan lainnya adalah Waduk Kampung Rambutan 2, Waduk Pondok Rangon, Situ Rawa Minyak, Waduk Cilangkap Gili Kencana dan Waduk Cimanggis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kemudian ada Waduk Jalan Kaja, Waduk Jalan Kaja II, Waduk Pekayon, Embung Aselih, Situ Rawa Minyak dan Waduk Jagakarsa.

"Semuanya sudah dikonsep naturalisasi, kita ambil yang enggak beresiko. Kalau waduk kan clean n clear lahan milik kita," lanjut Teguh.

Sementara mengeruk, Teguh juga mewanti-wanti sejumlah daerah yang rawan banjir. Menurut dia wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan kerap dituruni hujan dengan curah yang tinggi ketimbang daerah lainnya.

"Bahkan rawan longsor itu masih di wilayah Selatan dan Timur. Jadi nanti tidak hanya penanganan darurat, posko-posko lain juga disiagakan," katanya.

Dari pengalaman sebelumnya, Teguh memperkirakan normalisasi dan pengerukan bisa menekan angka titik banjir dan memperkecil waktu genangan. Selain normalisasi, DKI juga berkoordinasi dengan daerah penyangga untuk mempersiapkan tanggul-tanggul air.


Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pembangunan bendungan Sukamahi Ciawi, Kabupaten Bogor.

"Prosesnya sudah mencapai 35 persenan artinya keterlibatan daerah hulu, Bogor Depok dan Tangerang ini kita terus intensifkan," ujar dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi Indonesia bakal mengalami El Nino pada akhir September hingga awal November 2018.

El Nino adalah kejadian memanasnya suhu air laut di Samudra Pasifik hingga di atas rata-rata suhu normal. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya fenomena alam seperti kekeringan.

Dari total 342 Zona Musim (ZOM) di Indonesia, sebanyak 78 ZOM akan mulai hujan pada Oktober meliputi wilayah Sumatera, sebagian besar Jawa, NTT, sebagian Sulawesi.


Selebihnya, 147 ZOM meliputi sebagian Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT, Sulawesi, Kalimantan, Papua akan mulai musim hujan pada November 2018 dan 85 ZOM lainnya akan mulai pada Desember 2018.

Untuk puncak musim hujan 2018/2019 diprediksi terjadi pada Januari-Februari 2019. (ayp/ctr/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER