Jakarta, CNN Indonesia -- Calon wakil presiden nomor urut 02
Sandiaga Uno menyatakan menyatukan pandangan dengan seluruh anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) agar fokus. Langkah itu diambil lantaran sejumlah anggota BPN turut larut dalam drama bohong penganiayaan
Ratna Sarumpaet.
Semua anggota BPN, lanjutnya, akan ditemui Koordinator Juru Bicara
Dahnil Anzar Simanjuntak satu per satu untuk menyamakan komitmen.
"Kemungkinan [drama Ratna] ini bukan yang terakhir. Pasti akan ada kejadian-kejadian besar, karena kita punya tim begitu besar dan kita harus kembali lagi menyisir satu satu," kata Sandi di Posko Melawai , Jakarta, Kamis (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sandiaga pun menegaskan para anggota BPN pun diarahkan untuk satu intonasi informasi kepada publik yakni fokus pada perbaikan ekonomi.
"Kita ingin intonasi berita ke depan ini berita yang mempersatukan berita yang memastikan dua isu utama tentang lapangan pekerjaan, biaya hidup," ujar Sandiaga.
Sandiaga mengatakan bukan hanya komitmen untuk fokus ke isu ekonomi yang akan dipertegas. Seluruh anggota BPN, lanjutnya, juga harus komitmen menghindari kampanye hoaks. Tidak boleh ada yang menyebarkan informasi palsu.
Semua anggota BPN juga harus menghindari kampanye hitam. Kerja-kerja pemenangan tidak boleh mengabaikan kedamaian di masyarakat.
"Nanti akan kita jalani satu-satu itu perintah Prabs untuk memastikan BPN semua komitmen," imbuh Sandi.
Sandi mengatakan langkah tersebut merupakan keinginan dari calon presiden yang akan didampinginya, yakni Prabowo Subianto.
Di tempat terpisah, Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo pun menegaskan pihaknya masih menggenjot evaluasi internal. Selanjutnya, BPN pun akan lebih selektif dalam pemilihan juru kampanye.
"Ada, pasti ada [evaluasi]. Evaluasinya masih, sedang dilakukan. Saya tidak bisa berbicara dulu, karena kita juga belum memiliki kesimpulan," ujar Hashim di Gedung Trans TV, Kamis (4/10).
 Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo, Jakarta, 4 Oktober 2018. (CNN Indonesia/Oscar Ferry) |
Lebih lanjut, adik dari Prabowo itu, mengatakan seluruh partai koalisi Prabowo-Sandi tetap solid mengantar capres dan cawapres mereka agar memenangkan Pilpres 2019. Namun sebagai manusia, dia mengakui tak bisa menjamin komitmen setiap partai.
"Saya tidak bisa menjamin, saya hanya bisa berharap. Tapi ini kan Indonesia, semua orang berubah. Sekali lagi, saya bukan Tuhan, saya tidak bisa menjamin," ujar Hashim yang juga mengaku wajar ketika parpol-parpol tergabung dalam koalisinya pun ingin maksimal dalam Pileg 2019.
Di satu sisi, Hashim pun meminta kepada kubu lawan politik yakni Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin pun melakukan evaluasi pada tim jurkamnas. Dia menyebut Farhat Abbas yang tergabung dalam Komunitas Pengacara Indonesia Pro Jokowi (Kopi Pojok) juga perlu 'dirapikan'.
"Saya kira Farhat Abbas juga perlu dirapikan ya. Kalau saya di Prabowo kan masuk neraka. Beliau kan di pihak sono, mungkin perlu ada pembelajaran juga. Ruhut Sitompul juga perlu ya," katanya.
(bmw/kst)