Polisi Periksa Dua Pemilik Senjata Insiden Peluru Nyasar

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 16 Okt 2018 20:46 WIB
Polisi akan memeriksa dua orang berinisial A dan G, pemilik senjata yang digunakan oleh tersangka penembakan peluru nyasar di DPR, IAW dan RMY.
Polisi merilis pelaku penembakan peluru nyasar di DPR. (CNN Indonesia/Gloria Safira Taylor
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi menyatakan dua tersangka penembakan peluru nyasarIAW dan RMY menggunakan senjata pinjaman. Polisi pun berencana memeriksa pemilik senjata tersebut.

Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta mengatakan senjata jenis Glock-17 yang digunakan saat insiden peluru nyasar di gedung DPR tersebut merupakan milik pria berinisial A dan G.

"Kami akan melakukan pemeriksaan kepada A dan G apakah yang besangkutan mengizinkan atau memang tidak mengizinkan," kata Nico saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Nico, senjata itu diambil IAW dan RMY dari gudang Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) di lapangan tembak, Senayan, Jakarta.

Seharusnya, menurut Nico, pemilik senjata yang sudah memiliki surat izin dan memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Perbakin dilarang meminjamkan senjatanya kepada orang lain.

Katanya, jika pemilik senjata meminjamkan senjatanya, mereka pun terancam dapat dijerat dengan UU Darurat nomor 12 tahun 1951.
Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951, menyebutkan, "Barangsiapa, yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima, mencobamemperoleh, menyerahkan atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa,mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut, menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api, amunisi atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun."

"Ini senjata yang disimpan di gudang senjata dan mereka meminjam. Aturannya jelas bahwa seseorang itu bisa membawa senjata setelah dia mempunyai izin, senjata juga harus ada izinnya jadi ada dua," ujarnya.

IAW dan RMY menggunakan Glock-17 dan senjata merek AKAI Custom buatan Austria. Nico mengatakan senjata Glock-17 memang diperuntukkan sebagai salah satu sarana olahraga tembak.

Setiap pemilik senjata harus menitipkan senjata tersebut di gudang senjata Perbakin. Ketika ingin digunakan dalam latihan menembak, mereka harus menunjukkan KTA dan mengembalikannya lagi ke gudang senjata usai digunakan.

"Selesai latihan senjata dibalikan lagi ke gudang, dibersihkan kemudian dititipkan senjatanya. Ini memang aturannya seperti itu," ucapnya.

Peluru yang dilepaskan IAW dan RMY nyasar ke ruang anggota DPR, Senin (15/10). Peluru kaliber 9mm itu menembus dinding ruangan anggota fraksi Gerindra Wenny Warouw di lantai 16 dan anggota fraksi Golkar Bambang Heru Purnomo di lantai 13.
(gst/ugo)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER