Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Biro Pemberitaan DPR Hani Tahapari mengungkapkan dua peluru di lantai 10 dan 20 Gedung DPR ditemukan pada Selasa (16/10) sore. Namun, belum diketahui kemungkinan kesamaan asal peluru dengan insiden peluru nyasar pada Senin (15/10).
Hal itu dikatakannya terkait temuan peluru di dua ruang anggota DPR di Gedung Nusantara I, yakni ruang nomor 1008 lantai 10 yang merupakan ruangan anggota Fraksi Partai Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya; dan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto itu di lantai 20.
"Hari ini kami baru mendapatkan informasi bahwa di lantai 10 ini ternyata ada tanda tanda, sepertinya, ada peluru nyasar yang seperti kemarin yang kita ketemukan di lantai 13 dan lantai 16," tuturnya, di kompleks parlemen, Jakarta, Rabu (17/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan itu datang dari pihak penghuni ruangan. "Kemarin sore staf atau ibu anggota ini baru kembali ke ruangan. Lho kok ini ada seperti ini? Dilaporkan ke Pamdal, kami dan Pamdal meneruskan proses ini ke pimpinan [DPR]," imbuhnya.
Dari informasi yang diterima
CNNIndonesia.com, kedua anggota DPR itu sedang tak berada di lokasi saat peluru menerjang. Namun, belum diketahui waktu terjadinya tembakan itu.
"Jadi ada sobekan di plafon tembok di bawah yang tembus ke lemari," sambung Hani.
Ia menyatakan bahwa laporan dari staf itu kemudian ditindaklanjuti oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo dan disampaikan ke kepolisian. Aparat, lanjutnya, saat ini sudah mengirim tim Inafis dan Puslabfor.
"Sebaiknya kita jangan mengambilkan kesimpulan apapun sebelum Puslabfor dan Inafis datang ke [lokasi] kejadian," ujarnya.
Saat ini, Puslabfor Polri sudah berada di lokasi kejadian dan mulai memeriksa ruangan tersebut.
Sebelum temuan dua peluru ini, peluru nyasar menerpa ruang anggota DPR dari F-Gerindra Wenny Warrouw di lantai 16 dan anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Hari Purnomo di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR, Senin (15/10) pukul 14.35 WIB.
(swo/arh)