Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan akan mengkaji rencana tata ruang
Lapangan Tembak di kawasan Senayan. Hal itu dilakukan menyusul insiden
peluru nyasar ke ruang kerja anggota DPR di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta.
Menurut Anies, faktor keselamatan perlu diperhatikan di tempat-tempat yang memiliki risiko seperti lapangan tembak.
"Dan bukan (Lapangan Tembak Senayan) lokasi baru ya, artinya lokasi sudah lama, nanti kita akan cek secara tata ruang seperti apa," kata Anies di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (17/10).
Anies menyampaikan, di tahun 2019 mendatang Pemprov DKI memang akan melakukan revisi atas rencana tata ruang dan rencana wilayah Jakarta. Dia juga akan mempertimbangkan soal usulan untuk memindahkan Lapangan Tembak Senayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"2019 besok adalah tahun di mana kita melakukan revisi atas rencana tata ruang dan rencana wilayah, dan pada saat itulah kita bisa melakukan perubahan-perubahan," tutur Anies.
Insiden diduga peluru nyasar di ruang anggota Komisi III DPR Wenny Warouw lantai 16 dan Bambang Hari di lantai 13 Gedung Nusantara I DPR, terjadi Senin lalu (15/10) pukul 14.35 WIB.
Polisi telah menetapkan pelaku penembakan peluru nyasar di DPR sebagai tersangka. Pelaku berinisial I dan R, disangkakan melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Di sisi lain, Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengusulkan pengelola kawasan Gelora Bung Karno dan Perbakin memindahkan lapangan tembak Perbakin Senayan ke luar kota. Sebab, menurut dia, lapangan tembak berada di sekitar objek vital dan kawasan umum, sehingga berpotensi menimbulkan korban jiwa akibat peluru nyasar.
"Sebelum menelan korban jiwa, perlu dipikirkan oleh pengelola GBK dan Perbakin untuk meninjau ulang kembali keberadaan lapangan tembak Senayan dan bila perlu memindahkannya ke luar Kota Jakarta," ujar Masinton dalam keterangan pers, di Jakarta, Selasa (16/10).
(dis/dea)