Jakarta, CNN Indonesia --
Bendera China berkibar di acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (15/10).
Bendera itu berkibar di atas bendera Indonesia setelah keluar dari dalam kembang api yang diledakkan di udara beberapa saat setelah Tari Angguk ditampilkan dalam acara yang berlangsung di Alun-alun Wates tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda DIY Ajun Komisaris Besar Yulianto belakangan mengonfirmasi bahwa bukan hanya bendera China yang berkibar. Melainkan juga ada bendera negara lain ikut berkibar yang dipersiapkan dalam petasan tersebut di udara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada gambar bendera Indonesia, Jepang juga," kata Yulianto saat dikonfirmasi
CNNIndonesia.com, Rabu (17/10).
Yulianto pun mengirimkan sebuah tautan dari akun Kulonprogo Channel di situs Youtube yang merupakan klarifikasi atas keberadaan bendera China dalam acara perayaan HUT ke-67 Kabupaten Kulon Progo.
Dalam video tersebut diperlihatkan bendera China, Jepang, dan Indonesia yang terbuat dari plastik berkibar setelah keluar dari dalam kembang api yang diledakkan di udara.
Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima, pada awal pekan ini saat pelaksanaan upacara HUT Kulon Progo, sekitar pukul 15.50 WIB digelar atraksi peluncuran kembang api ke udara usai tari Angguk yang dilakukan 1.000 penari.
Kembang api itu disiapkan panitia pelaksana yang berasal dari Dinas Kebudayaan Kulon Progo. Di mana saat kembang api meledak di udara, kemudian dari selongsong kembang api keluar parasut plastik. Kemudian pada parasut plastik itu terbentang bendera kertas negara-negara lain di atas bendera Merah Putih.
Keberadaan bendera China yang berkibar di acara tersebut menjadi polemik perdebatan publik, terutama para pengguna media sosial. Publik mempersoalkan bendera China yang berkibar di atas bendera Merah Putih Indonesia.
Panitia seksi pertunjukan tari angguk, Joko Mursito mengaku tidak mengetahui isi dari petasan yang dia pesan ada parasut dan bendera Cina.
"Saya tahu berdasar foto, kok ada seperti ini, saya sempat bertanya apa betul ini di Alun-alun Wates, atau foto ini rekayasa, editan. Karena saya waktu acara fokus pimpin, jadi dirijen tari dan musiknya," ujar Joko saat ditemui
detikcom di kantor Dinas Kebudayaan Kulon Progo.
"Fisiknya saya tidak tahu, benda itu saja saya nggak lihat di acara. Tugas saya dirijen tarian angguk dan iringan musik," sambungnya.
[Gambas:Youtube]
(mts/kid)