Satu Penggusuran Anies Versi LBH Rusun Tua Karang Anyar

Tim | CNN Indonesia
Kamis, 18 Okt 2018 06:36 WIB
Warga menyebut Rusun Karang Anyar di Sawah Besar sudah berusia 31 tahun dan nyaris ambruk. Karena itu dirobohkan untuk direvitalisasi.
Rumah Susun Karang Anyar, Jakarta Pusat, yang berdiri sejak tahun 1987 tersebut rencananya akan direvitalisasi dan ditargetkan selesai pada tahun 2020. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pagar pembatas yang terbuat dari seng menutupi area bekas Rumah Susun Karang Anyar di Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (17/10). Terdengar suara riuh alat berat di balik pagar itu.

Lokasi tersebut merupakan bekas pembongkaran Rumah Susun Karang Anyar yang dilakukan pada 5 September 2018. Rusun itu sendiri sebelum dibongkar telah dikosongkan pada Agustus 2018.

Rusun Karang Anyar merupakan salah satu lokasi yang dirilis Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta di antara 91 tempat penggusuran yang dilakukan semasa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Minggu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Saat CNNIndonesia.com meninjau ke lokasi tersebut kemarin, di luar pagar, setidaknya ada beberapa pedagang kaki lima menjajakan dagangannya. Lapak mereka menempel ke pagar pembatas yang terbuat dari seng itu.

Berdasarkan pengakuan para pedagang dan juga bekas warga di rusun Karang Anyar tersebut tak ada pemaksaan dalam pembongkaran hunian bertingkat itu.

"Karena ini sudah kelewat tua, sudah 31 tahun. Udah enggak layak, takut roboh. Betul antisipasinya Pemda itu," kata Ading, mantan ketua RW 12 di kelurahan Karang Anyar.

Ading menjelaskan sebelumnya pihak Pemprov DKI sudah melakukan sosialisasi soal revitalisasi sejak bulan Mei lalu.

Pedagang kaki lima yang membuka lapak menempel dengan pagar sementara lokasi proses revitalisasi Rumah Susun Karang Anyar, Jakarta Pusat, Rabu (17/10). (CNN Indonesia/Aini Putri Wulandari)

Menurut Herman (25), salah satu pedagang kaki lima di sekitar lokasi, ada sekitar 500 kepala keluarga yang sebelumnya menghuni rusun tersebut. Namun 34 di antaranya pindah ke Rusun Cakung Barat, Jakarta Timur. Sisanya memilih untuk mengontrak menggunakan uang masing-masing.
 
Ia juga mengatakan warga yang sudah nyaman di Rusun Cakung diizinkan untuk tidak kembali ke Rusun Karang Anyar. Sedangkan untuk yang ingin kembali juga tidak ada larangan

Herman sendiri mengaku akan kembali menghuni Rusun Karang Anyar.

"Kalau saya kan sudah ada ini surat perjanjiannya, surat perjanjian sewa menyewa. Selesai bangunan, saya sudah tinggal masuk," ujarnya.

Lebih dari itu, Ading menyatakan dirinya berharap pemerintah bisa membantu meringankan beban warga yang mengalami kesulitan karena proses revitalisasi tersebut.

"Yang kita harapkan subsidi itu bisa tepat pada sasaran," kata bekas pemimpin warga tersebut.

Pekerja membongkar Rumah Susun Karang Anyar, Jakarta, 14 September 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika)

Sebelumnya, peneliti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Bidang Perkotaan dan Masyarakat Urban Charlie Albajili menyebut selama pemerintah provinsi DKI Jakarta dipimpin Gubernur Anies Baswedan telah terjadi terjadi penggusuran di 91 titik di Jakarta.

Data yang dirilis tersebut juga mengungkapkan Pemprov DKI Jakarta menggusur paksa warga yang menempati lahan PT Kereta Api Indonesia di kawasan Cideng pada 30 Desember, 10 unit usaha, dan 2 kasus tidak diketahui apakah melalui musyawarah atau tidak.

(ain/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER