Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan dua pegawai negeri sipil
Kementerian Perhubungan sebagai tersangka
peluru nyasar ke Gedung DPR. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan menyerahkan urusan itu sepenuhnya kepada aparat.
"Saya serahkan pada hukum, hukum kan bicara satu sanksi bagi semua orang tidak terkecuali aparatur sipil negara," kata Budi usai peluncuran
Automatic Identification System ITS di Jakarta, Rabu (17/10).
Budi mengaku prihatin dua anak buahnya menjadi tersangka karena kelalaian mereka, saat kegiatan menembak di Lapangan Tembak Senayan.
"Itu sebenarnya kegiatan individu, saya prihatin, itu satu perbuatan yang tidak patut," kata Budi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kegiatan menembak di jam kerja aparatur sipil negara, Budi mengatakan hal itu bisa menjadi salah satu hal yang memberatkan kedua tersangka di persidangan.
Penyidik Polda Metro Jaya menetapkan IAW dan RMY sebagai tersangka insiden peluru nyasar ke ruang kerja anggota DPR.
Kedua tersangka menembakkan peluru dari tempat lapangan menembak di bilangan Senayan, Jakarta.
Saat ini kedua ASN masih dalam proses penyelidikan oleh pihak kepolisian dan akan menunggu proses tersebut selesai.
(ayp)