Jakarta, CNN Indonesia -- Calon presiden nomor 02
Prabowo Subianto curiga dengan aksi pembakaran
bendera bertuliskan tauhid yang identik dengan
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Garut, Jawa Barat. Prabowo menduga ada yang memerintahkan pembakaran tersebut untuk mengadu domba masyarakat.
"Karena itu saudara-saudara sekalian, saya mohon, marilah kita sabar, marilah kita hati-hati," kata Prabowo dalam acara Hari Santri Nasional dan Milad Front Santri Indonesia ke-1, di Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat (22/10).
"Jangan-jangan orang yang bakar-bakar itu, bakar-bakar tulisan tauhid, jangan-jangan memang dia disuruh, dia disuruh untuk bikin kita marah dan dia adu domba," ujarnya melanjutkan.
Prabowo menduga aksi bakar bendera bertuliskan kalimat tauhid itu dilakukan lantaran kelompok tersebut telah mengetahui akan ada perubahan besar usai pemilihan presiden (Pilpres) 2019. Dia meminta para pendukungnya bersabar dan tak terpancing hingga pemungutan suara pada 17 April 2019.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mau jangan ada lagi penistaan, penghinaan dan upaya untuk meruntuhkan dasar-dasar keyakinan agama kita. Harus ada perubahan pada 17 April yang akan datang," ujarnya.
 Prabowo curiga aksi pembakaran bendera mirip HTI bertujuan untuk adu domba. (Foto: Tim Prabowo Subianto) |
Prabowo mengaku memiliki pengalaman sebagai tentara untuk melihat upaya adu domba. Mantan Danjen Kopassus itu mengklaim mengetahui kerja-kerja fitnah yang dilakukan kelompok tertentu untuk memecah belah masyarakat.
"Saya dulu diperintah macam-macam, jadi saya paham kerja-kerja fitnah semacam itu, saya mengerti. Jangan-jangan juga ada bangsa asing yang ingin Indonesia selalu ribut," tuturnya.
Oleh karena itu, Prabowo mengajak para pendukungnya untuk tetap tenang dan fokus selama masa kampanye ini. Dia meminta agar para pendukungnya menjaga suara rakyat di Tempat Pemungutan Suara (TPS) masing-masing.
"Kita lakukan perubahan besar mulai dari kotak suara, dan kita kerja dari hari ini. Bersama-sama kita perbaikan kehidupan bangsa kita," ujarnya.
(fra/ugo)