Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno,
Mardani Ali Sera mengusulkan durasi
debat calon presiden dan calon wakil presiden diperpanjang menjadi enam jam.
Mardani berpendapat debat yang selama ini digelar tidak memberi banyak ruang untuk menggali kapasitas sesungguhnya dari kandidat capres-cawapres.
"
Just speak up three big issues, economy, social, politic. Bahas habis-habisan, jangan cuma dua jam, enam jam. Dangdut saja banyak yang nonton," ucap Mardani dalam diskusi yang digelar Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) di Jakarta, Selasa (23/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, debat yang selama ini hanya berdurasi dua jam, belum memberi banyak kesempatan pada kandidat menunjukkan pemikirannya. Apalagi dengan pembatasan waktu dan jeda iklan.
Ia juga menyarankan untuk memfokuskan debat kepada isu spesifik. Bukan seperti sebelumnya yang menggali beberapa isu seadanya.
Selain itu, ia menyarankan pembatasan pendukung yang datang guna mencegah keributan.
"Kalau perlu tidak ada suporter. Debat itu substansi, kalau ada suporter jadinya main saja tak ada isi, cuma
entertainment saja," tuturnya.
Sementara, Sekretaris Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Hasto Kristiyanto, mengatakan kubunya tak sepakat dengan usulan Mardani.
Menurut dia masyarakat bisa menggali kapasitas kandidat dari rekam jejak selama ini.
"Berlebihanlah, kita mencari pemimpin bukan dari aspek keterampilan berbicara, tapi dari komitmen, dari rekam jejak, dari satunya kata dan perbuatan," ucapnya.
Hingga saat ini, KPU telah merencanakan akan ada lima debat kandidat pada Pilpres 2019. Ada tiga format yang akan digelar, yakni debat capres-cawapres, debat capres, dan debat cawapres.
(ugo/ugo)