Jakarta, CNN Indonesia -- Situasi Crisis Center (Pusat Krisis) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten tampak sepi di hari kedua evakuasi pesawat
Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610.
Tak banyak anggota keluarga korban yang mendatangi tempat ini. Sejak pukul 09.00 WIB, jumlah anggota keluarga yang datang tak sampai belasan orang. Durasi kunjungan mereka pun singkat, hanya sekitar 20 menit.
Salah satunya, anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Bahar Buasan yang mencari rekannya, Dolar, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bangka Belitung yang menumpang Lion Air JT-610 saat insiden kecelakaan terjadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengaku belum mengetahui kabar Dolar hingga saat ini. Langkah menghubungi via sambungan telepon pun telah dilakukan karena sempat mendengar kabar bahwa Dolar terlambat dan tidak jadi menumpang Lion Air JT-610.
Namun, lanjutnya, upaya itu tidak berhasil. Dolar tidak berhasil dihubungi hingga saat ini.
"Begitu nama dia ada di manifes, ada yang bilang beliau terlambat tapi saya mencoba menelepon tidak diangkat. Kemudian kirim pesan (via
Whatsapp) cuma centang sekali," kata Bahar di Pusat Krisis Bandara Soekarno Hatta, Selasa (30/10).
Dia berharap agar proses pencarian korban cepat selesai. Bahar juga berpesan agar semua anggota keluarga korban bisa tenang menghadapi insiden ini.
"Kami akan terus mendorong dan mendukung proses ini agar berjalan dengan lancar agar semua keluarga bisa tenang menerima ini semua," katanya.
Keluarga korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkalpinang, Lydia Levina (tengah) berada di Crisis Center Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto) |
17 Keluarga Belum LaporSementara itu, Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Victor Togi Tambunan mengatakan sebanyak 17 keluarga korban pesawat Lion Air JT-610 belum melaporkan diri ke Pusat Krisis Bandara Soekarno-Hatta hingga saat ini.
Dia menduga, keluarga korban yang belum melapor ke Pusat Center Bandara Soekarno-Hatta telah melaporkan diri di pusat krisis yang didirikan di lokasi lain.
"Mungkin ada yang melapor di Bandara Halim (Perdanakusuma) atau di Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto. Pihak Lion Air juga menyiapkan data di sana," ujar dia.
Menurutnya, pihak Lion Air belum melakukan integrasi data terhadap keluarga korban yang melapor baik di Pusat Krisis di Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Halim Perdanakusuma, atau Rumah Sakit Bhayangkara Said Sukanto.
Namun begitu, lanjutnya, pihak bandara masih menunggu keluarga korban yang belum melaporkan diri.
"Sampai saat ini petugas di sini yang menyampaikan, mungkin mereka belum integrasi data. Nanti mereka akan
update kembali," ujar Victor.
(mts/pmg)