Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden
Jusuf Kalla (JK) menyatakan pembebasan biaya tol Jembatan
Suramadu, Jawa Timur adalah untuk memperbaiki ekonomi di Madura. Selama ini, menurut JK, pembangunan di Madura terbilang lambat lantaran belum banyak pengusaha yang berminat untuk berinvestasi di Madura.
"Madura kan dianggap ada keterlambatan dalam pembangunan. Makanya harus dikasih insentif supaya maju," ujar JK di kantor wakil presiden Jakarta, Selasa (30/10).
Padahal, kata JK, sejak lama pemerintah telah berencana membangun kawasan industrial estate di Madura. Namun hal itu belum terwujud hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena itu, pembebasan biaya tol diyakini JK mampu menarik minat pengusaha karena mobilitas menjadi lebih mudah. Kebijakan itu, menurutnya, akan berdampak positif pada perkembangan industri di pulau yang terkenal sebagai penghasil garam itu.
"Dengan murahnya ongkos logistik antara Madura dan Surabaya itu orang akan lebih mudah. Sama seperti membuat industri atau usaha di wilayah Surabaya atau Sidoarjo," tuturnya.
Presiden Joko Widodo sebelumnya memutuskan untuk membebaskan tarif Jembatan Tol Suramadu pada akhir Oktober ini. Pembebasan ini berlaku untuk semua jenis kendaraan.
Keputusan ini pun mendapat kritik dari berbagai pihak, termasuk mantan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono.
Ia meminta Jokowi menjelaskan latar belakang menggratiskan biaya tol jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura itu, apakah berdasarkan pertimbangan ekonomi, pertimbangan sosial, atau pertimbangan yang lainnya.
(pris/osc)