Kesaksian Pilot Lion Air Bali-Jakarta Sudah Dikantongi KNKT

Tim | CNN Indonesia
Selasa, 30 Okt 2018 19:00 WIB
Komite Nasional Keselamatan Transportasi masih menunggu temuan black box JT-610 untuk mendalami kesaksian pilot Lion Air yang terbangkan pesawat dari Bali.
Tim SAR dari Marinir mengevakuasi serpihan pesawat Lion Air JT-610 di Tanjung Karawang. (CNN Indonesia/Patricia Diah Ayu Saraswati)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah memanggil sejumlah pihak dalam penyelidikan kecelakan pesawat Lion Air JT-610. Salah satu pihak yang dipanggil oleh KNKT adalah pilot yang menerbangkan pesawat nahas itu sebelumnya dari Denpasar ke Jakarta dengan nomor penerbangan JT-043.

"Kami sudah mendapatkan informasi dari pilot terbang dari Denpasar. Teknisnya belum bisa kami sampaikan karena baru sepihak, nanti black box yang bisa menentukan," kata Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko dalam jumpa pers di kantor KNKT, Jakarta, Selasa (30/10).

KNKT sudah mengumpulkan berbagai data dari sejumlah sumber. Informasi yang beredar di media sosial turut menjadi data yang mereka pertimbangkan kebenarannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KNKT saat ini telah membentuk dua tim investigasi terkait kecelakaan pesawat Lion Air JT610 sejak Senin (29/10) kemarin. Satu tim menuju lokasi pesawat jatuh, sementara tim lain ditempatkan menggali keterangan di kantor Lion Air.

Investigator KNKT Ony Suryo Wibowo menjelaskan bahwa data yang mereka kumpulkan masih dalam proses verifikasi, termasuk keterangan dari penerbang dari Denpasar menuju Jakarta. Namun Ony menegaskan keterangan pilot Lion Air itu bersifat rahasia.
Kesaksian Pilot Lion Air Bali-Jakarta Sudah Dikantongi KNKTPetugas memilah barang-barang temuan dari serpihan puing pesawat Lion Air JT-610. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Ony menerangkan proses verifikasi ini berlangsung secara tertutup sesuai amanat UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan. Setelah data telah terverifikasi, tim KNKT bakal membandingkan data tersebut.

"Setelah kita verifkasi nanti kita akan bandingkan dengan data yang ada di black box," tukas Ony.

Kemudian menyangkut informasi mengenai pesawat nahas tersebut yang telah beredar di dunia maya, Ony mengatakan pihaknya telah mengecek langsung ke sumbernya.

Hasil konfirmasi informasi dari dunia maya itu belum bisa dipublikasikan. Satu yang bisa dikonfirmasi oleh Ony adalah bahwa pesawat itu memang sebelumnya terbang dari Denpasar ke Jakarta pada Minggu (28/10) malam.

"Benar pesawat tersebut terbang dari Denpasar ke Jakarta," imbuhnya.

(bin/gil)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER