Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (
KNKT) Nurcahyo Utomo mengatakan pihaknya akan dibantu Australia, Singapura, dan Amerika Serikat dalam proses identifikasi penyebab kecelakaan yang dialami pesawat milik
Lion Air JT-610.
Dia mengatakan Singapura akan membantu mencari bagian kotak hitam yang masih belum ditemukan, yakni bagian Cokpit Voice Recorder (CVR) di sekitar perairan Karawang.
"Tawaran bantuan dari Singapura menbantu membantu mencari
black box," kata Nurcahyo di kantor KNKT, Jakarta, Sabtu (3/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Australia, lanjutnya, akan membantu KNKT dalam proses pengunduhan data dari kartu memori yang flight data decorder (FDR). FDR yang dimaksud adalah salah satu bagian dari kotak hitam Lion Air JT 610 yang telah ditemukan.
Menurut Nurcahyo, partisipasi Australia akan sangat membantu KNKT. Hal itu dikarenakan jumlah personel dari KNKT yang terbatas. Namun, penanggung jawab utama tetap berada di tangan Indonesia.
"Investigator kita selain download, Ada aktivitas lainnya juga. Tidak akan cukup, sehingga bantuan dari negara ini mungkin download bisa berjalan dengan lancar," ucapnya.
Nurcahyo mengatakan Amerika Serikat juga akan turut membantu. Namun, belum bisa merinci bantuan yang dimaksud. Dia hanya mengatakan AS adalah pembuat kotak hitam, karenanya diharapkan turut membantu identifikasi data di dalamnya.
Selain itu, Nurcahyo mengatakan Arab Saudi juga turut ikut dalam proses identifikasi penyebab kecelakaan Lion Air JT 610. Akan tetapi, Arab Saudi hanya sebatas mempelajari proses identifikasi. Tidak ikut membantu.
"Arab saudi hanya belajar, dia minta izin untuk ikut belajar menanganin proses kecelakaan. Statusnya observer, tidak boleh mendapatkan data," katanya.
(bmw/stu)