Polda Metro Selidiki Dugaan Polisi Salah Tembak Mati Warga

CNN Indonesia
Senin, 05 Nov 2018 13:55 WIB
Bidang Propram Polda Metro Jaya sudah turun tangan menyelidiki dugaan anggota polisi salah tembak warga hingga tewas di Ciracas pada Sabtu (3/11) malam.
Ilustrasi korban penembakan. (Istockphoto/joebelanger).
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang anggota kepolisian diduga melakukan salah tembak terhadap warga berinisial AS di kawasan Ciracas, Jakarta Timur hingga tewas. Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Metro Jaya pun sudah turun tangan terhadap kasus dugaan polisi salah tembak ini.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan pihaknya masih menyelidiki kronologi penembakan yang terjadi pada Sabtu (3/11) malam lalu. Dia juga belum dapat memastikan apakah anggota kepolisian itu sedang bertugas atau tidak.

"Sudah turun Propam akan mengecek kebenarannya seperti apa. Nanti (kronologi) kebenarannya seperti apa akan dicek satu per satu," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Argo sendiri masih belum dapat menjelaskan secara rinci kronologi penembakan itu. Namun, Argo mengatakan pihak keluarga AS tak menuntut kepolisian atas kejadian ini.

"Dari kepolisian sudah menyampaikan rasa duka dan dari pihak keluarga tidak menuntut apa-apa," tuturnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, polisi yang melakukan salah tembak itu masih berpangkat Brigadir Polisi Dua (Bripda). Dia juga merupakan anggota Sabhara BKO Densus Polda Metro Jaya.

Sejauh ini belum diketahui kejadian detail kasus dugaan salah tembak tersebut. Yang jelas AS ditemukan tewas bersimbah darah di belakang rumah kontrakannya di Gang Asem, Ciracas. Sebelum AS ditemukan tergeletak, sejumlah warga mendengar beberapa kali suara seperti letusan senjata api.

Sementara itu Kapolres Jakarta Timur Kombes Tony Yoyon enggan menjelaskan soal kejadian penembakan tersebut. Padahal pasca kejadian itu, anggota polisi tersebut sempat diamankan di Polres Jakarta Timur.

Dia beralasan kasus ini sudah ditangani Propram Polda Metro Jaya, sehingga pihaknya tak berwenang mengomentari.

"Itu Propam urusan Propam, bukan saya lagi. Iya (kejadian di Jaktim), karena anggota, Propam yang nanganin," ujar Tony di Mapolda Metro Jaya. (gst/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER