Hasto soal Tampang Boyolali: Prabowo Tak Paham Budaya Timur

CNN Indonesia
Selasa, 06 Nov 2018 18:09 WIB
Sekjen PDIP Hasto Krisityanto mengatakan Prabowo Subianto tak memiliki pemahaman terhadap budaya timur karena sejak kecil tinggal di luar negeri.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekjen PDIP Hasto Krisityanto menilai calon presiden Prabowo Subianto tidak memahami budaya Indonesia dan tata krama politik. Hal itu terkait dengan ucapan Prabowo soal 'tampang Boyolali' yang belakangan menjadi polemik.

Menurutnya, Prabowo tak memiliki pemahaman budaya timur dan tata krama politik karena sejak kecil tinggal di luar negeri.

"Mungkin Pak Prabowo lama hidup di luar negeri sehingga tidak memahami tepo seliro dalam budaya Jawa ataupun kurang paham budaya Indonesia karena masa kecilnya dibesarkan di negara barat," ujar Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (6/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto menuturkan ucapan Prabowo tersebut hanya cocok diucapkan dalam budaya barat. Sebab, dalam budaya timur hal ucapan tersebut tidak elok disampaikan.

Hasto meminta semua pihak mengambil pelajaran dari polemik 'tampang Boyolali'. Ia berkata disiplin berbicara dan pemahaman kultur bangsa dalam politik sangat penting.

Lebih lanjut, Hasto juga menilai gaya politik Prabowo yang membandingkan antara kaya dan miskin merupakan bentuk kemunduran kualitas demokrasi. Sebagai capres, ia berkata Prabowo seharusnya menampilkan gagasan positif untuk menggelorakan harkat dan martabat rakyat.

"Sehingga, meskipun secara lahir nampak biasa, namun punya kebanggaan sebagai warga negara Indonesia," ujarnya.
Di sisi lain, Hasto mengingatkan Prabowo harusnya memahami semua pekerjaan, seperti menjadi petani, pedagang pasar, tukang jamu, hingga tukang sapu merupakan hal yang bermartabat selam dilakukan penuh rasa percaya diri.

Dengan bekerja, kata dia, manusia memperoleh jati dirinya untuk berdiri sendiri.

"Hal inilah yang seharusnya dilihat Pak Prabowo. Sayang beliau kurang memahami kultur timur seperti ini," ujar Hasto.

Selain itu, Hasto menilai kehadiran Bupati Boyolali Seno Samodro dalam unjuk rasa memprotes pernyataan Prabowo merupakan hal yang wajar. Sebagai kepala daerah, Hasto berkata, Seno sedang mengawal rakyatnya yang kecewa dengan ucapan Prabowo.

"Apa yang dilakukan (Seno) sebagai bagian pendidikan politik untuk disampaikan ke Pak Prabowo agar berhati-hati dalam berbicara dan jangan ekspolitisir kemiskinan rakyat hanya untuk tujuan kekuasaan politik," ujar Hasto.

Ia menilai gugatan yang dilakukan kubu Prabowo terhadap Seno merupakan hal yang berlebihan. Ia menyarankan polemik 'tampang Boyolali' dimaknai sebagai pelajaran tentang pentingnya tata krama politik dan pemahaman terhadap kultur bangsa Indonesia.

Bupati Boyolali Seno Samudro dilaporkan ke polisi oleh Advokat Pendukung Prabowo Subianto karena melontarkan ucapan 'asu' (anjing) saat aksi 'Save Tampang Boyolali', Minggu (4/11).
(ugo/jps)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER