Napi Sulteng yang Menyerahkan Diri Akan Diberi Remisi

CNN Indonesia
Rabu, 07 Nov 2018 15:45 WIB
Menkumham Yasonna Laoly menyatakan narapidana yang menyerahkan diri setelah sempat kabur dari sejumlah tahanan saat gempa di Sulteng akan mendapatkan remisi.
Menkumham Yasonna Laoly di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (15/3). (CNN Indonesia/Abi Sarwanto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan narapidana yang sempat kabur dari sejumlah tahanan saat gempa di Sulawesi Tengah dan telah menyerahkan diri akan mendapatkan remisi.

"Sudah 2/3 [napi] masuk [kembali]. Nanti kami kasih reward dalam artian remisi. Jadi mereka masuk dengan sukarela. Itu yang kami kasih remisi khusus," kata dia, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (7/11).

Diketahui, pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah banyak narapidana lepas dan kabur dari sejumlah tempat penahanan, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Palu, Rumah Tahanan (Rutan) Palu, Rutan Donggala, dan Cabang Rutan Parigi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yasonna menyatakan pihaknya tinggal menunggu sekitar 300 napi kembali. Mereka disebut tak harus menyerahkan diri ke lapas lama. Bahkan, beberapa di antaranya terdata menyerahkan diri di Solo, Jawa Tengah.

Meski begitu, menkumham belum dapat memastikan besaran remisi yang bakal diberikan kepada napi itu. Hal itu, katanya, akan dibahas lebih lanjut bersama Dirjen PAS terlebih dulu, termasuk mengenai penempatan napi.

"Sedang dikaji Dirjen PAS. Ada yang lapor ke Solo nanti kami lihat apa masih harus dikembalikan ke sana yang penting kan dia menjalani hukumannya," tutur Politikus PDI Perjuangan ini.

Sebelumnya, Polri bersama Polda Sulawesi Tengah juga mengimbau napi segera menyerahkan diri atau melapor kembali guna menyelesaikan kewajiban melaksanakan hukuman.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyatakan jajarannya tak segan mengejar para napi jika tak kunjung kembali dalam waktu yang telah ditetapkan.

(chri/arh)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER