Hindari Penipuan, RS Polri Rilis Nomor Resmi Korban Lion Air

CNN Indonesia
Jumat, 09 Nov 2018 08:50 WIB
Nomor resmi Tim DVI telah diumumkan karena sebelumnya beberapa keluarga korban Lion Air JT-610 dihubungi pihak yang mengatasnamakan Tim DVI.
Kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto Brigjen Pol Musyafak mengumumkan nomor resmi Tim Disaster Victim Identification (DVI). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Rumah Sakit Polri Said Sukanto Brigadir Jenderal Pol Musyafak mengumumkan nomor resmi Tim Disaster Victim Identification (DVI) untuk kepentingan informasi bagi korban jatuhnyna pesawat Lion Air JT-610.

Publikasi nomor itu menyusul pengaduan beberapa keluarga setelah dihubungi pihak yang mengatasnamakan Tim DVI. Musyafak mengingatkan keluarga korban agar berhati-hati terhadap penipuan tersebut.

Nomor yang disebar Musyafak bisa diakses melalui WhatsApp (WA) maupun melalui telepon langsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Nomor call center untuk aplikasi WA 082125687642 dan yang telepon bisa menghubungi nomor 081211790961 dan 087888719805," kata Musyafak di RS Polri Said Sukanto Jakarta, Kamis (8/11) malam.

Musyafak menyatakan pihak RS Polri hanya menggunakan nomor resmi tersebut. Menurut dia, selain nomor yang disebutkan itu dipastikan bukan dari Tim DVI Polri.

"Tim DVI Polri sampaikan ke keluarga, ada beberapa oknum mengatasnamakan Tim DVI perlu saya sampaikan bukan nomor di sini, berarti oknum bertanggung jawab," ujar Musyafak.


Selain itu, Musyafak memastikan tidak ada biaya tambahan yang dikenakan kepada keluarga dalam proses identifikasi korban jenazah. Ia menegaskan semua biaya ditanggung oleh kepolisian.

"Proses pelaksanaan identifikasi tak ada biaya, semua ditanggung Polri," tutur dia.

Hingga Kamis (8/11) malam, terdapat 20 jenazah korban pesawat Lion Air JT-610 yang kembali teridentifikasi. Total korban yang sudah teridentifikasi sebanyak 71 orang dari jumlah manifes sebanyak 189 orang.

Sejauh ini total DNA yang sudah diambil dari jenazah sebanyak 609 sampel yang bakal dicocokkan dengan antemortem (AM) yang terverifikasi sebanyak 189 sampel.

Musyafak memastikan proses identifikasi korban masih terus dilakukan. "Kami sampai saat ini masih terus melakukan identifikasi," ujarnya.
(ctr/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER