Ratusan Orang Demo Kantor Gojek dan Grab di Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 13 Nov 2018 14:02 WIB
Ratusan pengemudi taksi dan ojek online 'Aliando' memprotes sejumlah kebijakan, salah satunya soal pemutusan kemitraan tanpa pendalaman masalah.
Ratusan orang yang tergabung dalam kelompok Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) menggelar aksi unjuk rasa di depan penyedia jasa transportasi berbasis daring (online), Gojek, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Martahan Sohuturon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ratusan orang yang tergabung dalam kelompok Aliansi Nasional Driver Online (Aliando) menggelar aksi unjuk rasa di depan penyedia jasa transportasi berbasis daring (online), Gojek, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (13/11).

Rencananya, massa pengemudi taksi dan ojek online itu juga akan melanjutkan aksinya ke kantor penyedia jasa transportasi lainnya, Grab, di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan.

Massa yang datang dari kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ini menyampaikan sembilan tuntutan terkait perbaikan sistem kerja dan kerja sama dengan perusahaan penyedia jasa transportasi daring.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekretaris Jenderal Aliando, Ressy menyatakan salah satu poin utama dari sembilan tuntutan itu adalah desakan evaluasi atas pembekuan akun secara sepihak dari perusahaan yang tanpa didahului klarifikasi dan pendalaman persoalan di lapangan lebih dahulu.

Menurutnya, perusahaan harus memberikan peringatan atau teguran yang lebih transparan dalam kurun waktu tertentu sebelum ada langkah pemutusan kemitraan.


Tuntutan lainnya bersinggungan dengan permintaan mitra Grab dan Gojek soal bimbingan profesi, perhitungan skema poin dan harga perkilometer, jaminan keamanan, serta perbaikan tarif dan harga agar lebih layak dan rasional.

Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata telah menjelaskan penyebab mengapa ada akun mitra yang diblokir. Pertama karena melakukan tindak kecurangan dengan membuat pesanan secara fiktif.

Kedua, terkait masalah keamanan penumpang. Keamanan penumpang yang dimaksud adalah pengemudi kedapatan melontarkan kata-kata tidak senonoh kepada konsumen Grab. Sedangkan mengenai cara berkendara pengemudi, suspend (penangguhan) yang berlaku hanya sementara saja dan itu masih bisa diperbaiki.

Terakhir, blokir berlaku jika pengemudi telah melakukan perbuatan yang menyangkut kriminalitas.


Ridzki menyatakan membuka kembali akun yang sudah diblokir tidak mungkin dilakukan. Sementara, dari catatan Grab Indonesia saat ini sudah ada ribuan akun yang diblokir karena mitra bermasalah.

Grab Indonesia sepakat tetap memblokir akun pengemudi online yang bermasalah dengan alasan berkomitmen pada pelanggan dan seluruh mitra yang sudah bekerja jujur.

Sementara itu, VP Corporate Affairs Gojek Michael Say mengaku selalu mendengarkan aspirasi dari berbagai komunitas yang konstruktif dan membangun.

Kata dia, sebelumnya Gojek telah melakukan mediasi untuk mencari jalan tengah.

"Terkait tuntutan open suspend tanpa syarat, kami tegaskan bahwa hal tersebut merupakan tuntutan yang dapat merugikan banyak pihak," kata Michael.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa Gojek tetap berusaha memperjuangkan kesejahteraan mitra pengemudi.

(mts/osc)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER