Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Bicara Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menjelaskan janji Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono (
AHY) yang akan mengampanyekan
Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada
pilpres 2019.
Menurut dia, hal ini diawali dari pertemuan AHY dan Sandiaga di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Rabu (12/9). Dalam pertemuan itu, kata dia, justru Sandiaga yang banyak mengumbar janji.
"Mas Sandiaga Uno berjanji banyak hal, di hadapan Bapak SBY dan Bapak Prabowo Subianto," kata Putu dalam keterangannya kepada wartawan, Rabu (14/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tak merinci janji-janji tersebut, kata dia, Sandiaga meminta kesediaan AHY untuk ikut kampanye bersama. AHY disebut menyanggupi namun kampanye bersama itu diklaim belum ditentukan waktunya.
"Hingga hari ini, Mas Sandiaga Uno bukan hanya tidak ada itikad baik untuk menepati janji-janjinya itu, tetapi juga tidak pernah melakukan komunikasi lagi dengan Mas AHY," kata Putu.
Sementara itu, Putu mengatakan keseriusan AHY untuk membantu Prabowo-Sandi dalam Pilpres 2019 sudah dibuktikan dengan kesediaan masuk ke tim pemenangan sebagai anggota Dewan Pembina.
Namun, Putu justru mempertanyakan keseriusan Sandiaga untuk menang karena tidak pernah duduk bersama dengan para anggota dewan pembina tim pemenangan. Hal ini membuat ketidakjelasan peran dan gerak tim.
"Mas AHY sebagai Komandan Kogasma terbiasa berpikir dan bertindak sistematis; sebelum eksekusi lapangan, selalu ada perencanaan dan persiapan yang matang. Beliau meyakini, persiapan yang baik adalah 50 persen kemenangan," ujarnya.
 Komandan Kogasma Agus Harimurti Yudhoyono. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah) |
Di sisi lain, lanjut Putu, saat ini AHY juga tengah sibuk turun ke lapangan untuk mengonsolidasikan suara Partai Demokrat. Hal ini merupakan prioritas utama partai untuk menaikkan elektabilitas.
"Jadi prioritas pertama ada pada partai baru kemudian capres-cawapres. Hal ini dilakukan bukan hanya oleh Partai Demokrat, tetapi juga oleh partai-partai lainnya," kata Putu.
"Inilah pertama kalinya pileg dan pilpres dilakukan bersamaan, sehingga bagi partai yang tidak memiliki capres-cawapres harus bekerja keras karena tidak memiliki pengaruh langsung dan efek elektoral," ujarnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyinggung soal janji SBY dan AHY untuk mengampanyekan pasangan Prabowo-Sandi. Menurut Muzani, janji tersebut belum terealisasi hingga hari ini karena persoalan waktu yang tidak cocok.
"Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi," kata Muzani kemarin.
"Sudah beberapa kali janjian tapi kemudian belum pas. Pada waktu yang ditentukan, kemudian ternyata AHY ada jadwal lain," ujarnya.
(swo/pmg)