Normalisasi Ciliwung Baru Capai 60 Persen Sejak 2013

CNN Indonesia
Kamis, 15 Nov 2018 19:15 WIB
Salah satu kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek normalisasi Sungai Ciliwung adalah masalah pembebasan lahan. Pemerintah kini mencari alternatif lain.
Area pembangunan turap bantaran Sungai Ciliwung di kawasan Kampung Melayu, Jakarta. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan normalisasi Sungai Ciliwung belum selesai sepenuhnya sejak proyek dilakukan pada 2013.

"Normalisasi Ciliwung yang dimulai sejak 2013 saja baru 60 persen," kata Teguh di Balai Kota Jakarta, Kamis (15/11).

Teguh menyebut salah satu kendala yang dihadapi adalah masalah pembebasan lahan. Menurut dia, pembangunan inlet atau tempat masuknya air dan outlet atau tempat keluarnya air di Bidara Cina juga mandek karena tidak ada lahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Kami sedang cari alternatif lain yang memang lahannya bisa clean dan klir, salah satunya pembangunan sarana prasarana kali yang memang menjadi tupoksi kita," ujarnya.

Di sisi lain, pembangunan tanggul di Kali Sunter Cipinang Melayu, menurut Teguh juga menjadi salah satu program normalisasi sungai yang belum rampung. Kendalanya pun sama, terkait proses pembebasan lahan.

"Di Cipinang Melayu ini belum jalan, makanya saya katakan tahun ini harus tuntas," ucap Teguh.

Normalisasi Ciliwung Baru Capai 60 Persen Sejak 2013Petugas Pasukan Oranye membersihkan sampah di Pintu Air Manggarai, Jakarta. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Meski begitu, Teguh mengklaim pihaknya akan segera menyelesaikan pembangunan tanggul di wilayah tersebut.

Saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau ke lokasi beberapa waktu lalu, kata Teguh, masyarakat setempat meminta agar pembangunan tanggul bisa segera rampung.

"Insyaallah merdeka lah Cipinang, saya kejar (pengerjaannya)," kata Teguh.


Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku diminta oleh warga melanjutkan pembangunan tanggul di Kali Sunter, Cipinang Melayu, Jakarta Timur yang proses pembangunannya terhenti sejak 2014.

Anies pun merencanakan pembangunan tanggul permanen tersebut dilaksanakan mulai awal tahun 2019 mendatang. Dengan pembangunan tanggul tersebut, dia berharap warga sekitar Kali Sunter bisa terbebas dari banjir.

Sedangkan untuk solusi jangka pendek sebelum dibangun, Anies menyebut Pemprov DKI akan membangun tanggul sementara dengan memasang batu turap.

"Bismillah, mudah-mudahan tidak banjir lagi. Jadi kita berharap itu, disiapkan paling tidak tanggul awalnya sampai kita eksekusi tanggul berikutnya," tuturnya, Kamis (8/11).

(dis/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER