Jawa Barat Siaga Satu Bencana, Masyarakat Diminta Siaga

hyg | CNN Indonesia
Kamis, 15 Nov 2018 00:14 WIB
428 kecamatan di Jabar rawan banjir, satu juta hektare tanah rawan pergerakan. Potensi bencana meningkat berkali lipat lantaran musim penghujan.
Ilustrasi banjir. (Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap sejumlah bencana memasuki musim penghujan. Ancaman bencana musim penghujan seperti banjir dan tanah longsor kerap mengintai membonceng hujan lebat.

Berdasarkan SK Gubernur Jabar No 363/kep.1211-bpbd/2018, pemerintah Provinsi Jawa Barat menetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor mulai pada 1 November 2018 hingga 31 Mei 2018. Penetapan status itu merujuk pada data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi musim hujan akan berlangsung hingga Mei tahun depan.

"Ada tiga perintah bagi BPBD Jawa Barat yaitu menyiapkan langkah pengurangan risiko bencana, menyiapkan SDM, logistik, dan peralatan dalam kesiapsiagaan serta melakukan mitigasi bencana manakala terjadi bencana," kata Kepala BPBD Jawa Barat Dicky Saromi ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berdasarkan informasi kejadian bencana di Jawa Barat, kata dia, selama periode 1-13 November 2018 telah terjadi kejadian banjir sebanyak 23 kejadian dan tanah longsor sebanyak 60 kejadian. "Dengan keluarnya SK ini masyarakat diimbau untuk turut serta dalam rangka pengurangan risiko bencana," ucapnya.

Dikatakan Dicky, untuk bencana banjir, hampir seluruh wilayah di Jabar punya potensi banjir, kecuali Kota Depok dan Kota Bekasi. "Menurut peta bahaya banjir di Jabar ini kalau kita lihat potensi banjirnya ada di wilayah utara dan tengah," tuturnya.


Sementara untuk daerah rawan longsor, hampir 30 persen wilayah di Jabar punya potensi rentan gerakan tanah. Namun, dengan curah hujan tinggi saat ini, peta rawan gerakan tanah di Jabar meningkat menjadi 70 persen.

"Kurang lebih satu juta hektare lahan di Jabar rawan. Selama November 428 kecamatan di Jabar rawan longsor," jelasnya.

Dicky juga menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan BPBD di daerah untuk bersiaga dan mengantisiasi banjir dan longsor.


"Dengan siaga darurat banjir dan tanah longsor, kami sudah sepakat dengan BPBD Kabupaten/Kota untuk diikutkan dalam kesiapsiagaan secara bersama-sama dan sebagian BPBD Kabupaten/Kota sudah menetapkan status siaga seperti Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur," jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah berkolaborasi di dalam penanggulangan bencana baik dari sisi kesiapan sdm dan logistik. "Terkait kesiapan di lapangan. Ini sudah merupakan bagian yang kami lakukan antara BPBD provinsi dan Kabupaten/Kota," jelasnya. (ain)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER