Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden
Joko Widodo pagi tadi meresmikan
Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua. Dalam kesempatan itu, ia berpendapat monumen seluas 2,5 hektare ini sama seperti markas
Avengers.
"Saya juga mengikuti di media sosial yang ramai membicarakan Monumen Kapsul Waktu ini. Katanya, bentuknya seperti markas Avengers yang sangat futuristik," kata Jokowi melalui keterangan resmi, Jumat (16/11).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyatakan tak hanya bangunannya, monumen ini juga memiliki jiwa dan semangat yang sama seperti Avengers yakni bermimpi besar seperti melindungi orang banyak dan orang lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Monumen ini merupakan klimaks dari 'Gerakan Nasional Ayo Kerja' pemerintah tiga tahun lalu di titik Nol Kilometer, Sabang, Aceh yang berisikan tujuh mimpi anak-anak bangsa. Mimpi-mimpi itu dibawa mengelilingi 34 provinsi sejauh 24.089 kilometer.
"Melalui monumen ini kita bukan saja meletakkan mimpi kita sebagai bangsa besar tapi akan bekerja keras, bekerja sama, berikhtiar mewujudkan mimpi besar itu," tutur mantan Wali Kota Solo ini.
Ketujuh mimpi besar itu adalah kecerdasan SDM Indonesia mengungguli bangsa-bangsa lain, menjunjung tinggi pluralisme, berbudaya religius, dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, menjadikan Indonesia pusat pendidikan, teknologi, dan peradaban dunia.
Harapan lainnya adalah masyarakat dan aparatur pemerintah bebas perilaku korupsi, pemerataan pembangunan infrastruktur di Indonesia, Indonesia menjadi negara mandiri dan berpengaruh di Asia Pasifik, serta menjadi barometer pertumbuhan ekonomi dunia.
"Sehingga kelak di tahun 2085 dibuka oleh penerus kita. Apakah tujuh mimpi besar itu telah bisa kita wujudkan? Jadi, ini bukan semata-mata monumen biasa. Ini adalah monumen impian kita bersama," kata Jokowi.
Desain Monumen Kapsul WaktuMonumen Kapsul Waktu dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui kegiatan Ruang Terbuka Hijau mulai 2016 yang dialokasikan pada DIPA APBN di Direktorat Jenderal Cipta Karya-Kementerian PUPR.
Pembangunan tahap I dilakukan dua tahun lalu berupa pekerjaan pondasi dengan anggaran Rp7 miliar. Tahap II dilanjutkan Juli 2017 dan selesai November 2018 dengan biaya konstruksi Rp82,9 miliar. Pembangunan dilakukan bersama PT. Nindya Karya selaku kontraktor.
Arsitektur monumen didesain arsitek prinsipal Yori Antar Awal dengan mengadopsi unsur budaya Papua. Kapsul Waktu akan ditempatkan di atas bangunan tugu yang terinspirasi dari menara perang Suku Dani, dengan lima akses masuk bangunan yang merepresentasikan lima suku asli Merauke (Malind, Muyu, Mandobo, Mappi dan Auyu) sebagai penjaga Tugu Kapsul Waktu.
Pembangunan juga mengadopsi angka kemerdekaan Indonesia, 17, 8, dan 45. Monumen ini berukuran lebar 17 meter, tinggi 8 meter, dan panjang 45 meter. Bagian dalam monumen dihiasi relief perjalanan Indonesia, Pancasila, serta kebudayaan Papua.
Dari total luas monumen, 1,5 hektare akan digunakan sebagai alun-alun. Selain menjadi ruang terbuka publik dan lokasi wisata bagi masyarakat Merauke, Monumen Kapsul Waktu diyakini akan membangkitkan pertumbuhan ekonomi lokal.
(chris/wis)