Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Kampanye Nasional (TKN)
Joko Widodo-Ma'ruf Amin merencanakan sejumlah program jika pasangan calon nomor urut 01 itu terpilih dalam ajang
Pilpres 2019. Salah satunya adalah program satu data yang mengacu pada
Badan Pusat Statistik (BPS)."Maka Kementan, Kemendag akan mengacu pda data yang dilakukan BPS. Itu upaya menyatukan semua," ujar juru bicara TKN, Arya Sinulingga di posko pemenangan Cemara, Jakarta, Selasa (27/11).
Arya mengatakan, keberadaan program satu data ini menjadi upaya untuk mencegah perbedaan data yang kerap terjadi di kementerian maupun sejumlah instansi di Indonesia. Salah satunya polemik perbedaan data produksi beras yang diterbitkan Kementan dan BPS beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi angka kemiskinan, angka panen jagung, padi, beras, punya angka-angka yang sama sehingga perdebatan data itu selesai. Ini ke depan kita akan punya satu data," jelas Arya.
Selain program satu data, lanjut Arya, pihaknya juga bakal mempertahankan Program Kesejahteraan Hidup (PKH) bagi keluarga. Dia mengklaim, PKH merupakan program asli dari Jokowi yang tidak ada di pemerintahan sebelumnya.
"Ini adalah salah satu cara untuk menurunkan tingkat kemiskinan. Jadi jangan heran membuat tingkat kemiskinan makin menurun," ucap Arya.
(pris/asr)