Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPD Partai
Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik menyebut proses uji kelayakan dan kepatutan (
fit and proper test) untuk
calon Wakil Gubernur DKI Jakarta asal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum bisa dilakukan.
Alasannya, karena PKS belum mengirimkan Surat Keputusan (SK) penunjukkan siapa yang bakal masuk dalam tim
fit and proper test. Sedangkan yang dikirim oleh PKS, kata Taufik, baru nama calon wagub yang diusung, yakni Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto.
"Masalahnya nama yang masuk sebagai tim di lembaga
fit and proper (dari PKS) belum dikirim ke kita.
Fit and proper belum bisa jalan," kata Taufik saat dihubungi, Rabu (28/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DPD Gerindra DKI sendiri diketahui telah menunjuk dua orang untuk masuk dalam tim seleksi cawagub DKI ini, yakni Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Syarif dan peneliti LIPI Siti Zuhro.
Taufik menyebut pihaknya akan menagih dua nama untuk masuk dalam tim
fit and proper test tersebut saat melakukan pertemuan dengan DPW PKS DKI pada 4 Desember mendatang.
"Kan dia (PKS)
ngundang tuh, nanti kita tanyain bagaimana ini lembaga yang
fit and proper-nya," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Abdurahman Suhaimi mengakui pihaknya memang belum mengirim SK penunjukkan anggota tim
fit and proper test.
Meski begitu, sebenarnya PKS telah menunjuk dua orang untuk masuk dalam tim seleksi tersebut, yakni dia sendiri dan Ketua DPW PKS DKI Syakir Purnomo.
"Belum (ada SK)," ucap Suhaimi di Gedung DPRD DKI, Rabu (28/11).
Suhaimi mengungkapkan sampai saat ini pihaknya juga belum menerima SK penunjukkan tim
fit and proper test dari Gerindra.
Karenanya Suhaimi menyebut pembicaraan lebih detail terkait
fit and proper test cawagub DKI akan dibicarakan pada pertemuan 4 Desember mendatang. Harapannya segala perbedaan persepsi antara PKS dan Gerindra bisa segera diselesaikan.
"Di situlah mungkin ada pembicaraan-pembicaraan lebih lanjut, jadi kira-kira unek-uneknya Gerindra apa, PKS apa. Mudah-mudahan dengan pertemuan itu ada titik terang, ada yang lebih
clear dan ada langkah-langkah yang konkret. Jadi enggak ada di media terus," tuturnya.
Kursi Wagub DKI kosong sejak ditinggalkan Sandiaga Uno untuk maju menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. PKS dan Gerindra selaku partai pengusung memiliki kewenangan untuk mengajukan calon pengganti.
Kedua partai bersepakatan kursi DKI 2 akan diserahkan kepada PKS. Dalam memilih calon wagub tersebut, ada proses
fit and proper test yang harus dilalui sebelum nama calon wagub diajukan ke DPRD. Namun, hingga kini proses
fit and proper test tersebut masih belum dilaksanakan.
(dis/osc)