Jakarta, CNN Indonesia --
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku tidak khawatir dengan pernyataan Imam Besar
Front Pembela Islam (FPI)
Rizieq Shihab soal partai pendukung penista agama. Ketua DPP PDIP
Komarudin Watubun menilai pernyataan Rizieq bukan hal baru bagi PDIP.
"Rizieq itu kan bukan barang baru. Dari dulu juga ngomong begitu-begitu ya," ujar Komarudin di Gedung DPR, Jakarta, Senin (3/12).
Komarudin menuturkan PDIP bersikap dewasa terhadap pernyataan Rizieq. Sebab, ia ia menilai ujaran kebencian terhadap PDIP sudah dilakukan secara sistematis dan terus menerus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Komarudin menyakini pendukung PDIP tidak akan terpengaruh dengan pernyataan Rizieq. Sebagai partai yang telah lama hadir, ia menyebut PDIP tidak mudah diprovokasi.
"(PDIP) ini partai yang lahir dan ikut dalam mendirikan republik. Rakyat tidak terpengaruh dengan cerita seperti itu. Kami tidak terlalu terpengaruh dengan provokasi seperti begitulah," ujarnya.
Di sisi lain, Komarudin mengklaim PDIP tidak memiliki langkah antisipasi terhadap pernyataan Rizieq. Sebab, ia menyebut massa pendukung PDIP sebagian besar bergama Islam dan rasional.
"Massa pendukung PDIP ini kan juga massa mayoritas muslim juga dan muslim yang rasional, jadi tidak gampang (terprovokasi), muslim yang sudah dewasa, muslim yang sudah rasional dalam menghadapi isu dan tantangan seperti itu," ujar Komarudin.
 Imam besar FPI Rizieq Shihab menyebut haram hukumnya pilih partai penista agama di pilpres 2019. (CNN Indonesia/Safir Makki) |
Lebih dari itu, Komarudin mengaku optimis PDIP akan menjadi partai pemenang pemilu di Pileg 2019 meski diterpa isu negatif. Hal itu, kata dia, sejalan dengan hasil survei yang menempatkan PDIP sebagai partai pemenang pemilu.
"Bukan menang tanpa alasan, tapi memang rakyat masih punya harapan yang besar terhadap PDIP. Saya kira isu begitu semakin lama orang juga akan dewasa, nanti dia akan hilang dengan sendirinya," ujarnya.
(jps/dal)