Jakarta, CNN Indonesia -- Dandim 1702/Jayawijaya Letkol Infantri Candra Dianto mengatakan sejumlah warga Kabupaten Nduga,
Papua yang sebelumnya mengungsi ke hutan belantara, sudah kembali ke kampung mereka karena ada jaminan keamanan dari aparat TNI dan Polri.
Candara mengatakan setelah aksi kelompok kriminal bersenjata (
KKB) merebak pada pekan lalu, sejumlah warga trauma dan memilih mengungsi.
"Tetapi kemarin tim evakuasi bersama bapak Danrem ada di lokasi sana, kemudian berhasil mengumpulkan dan menurunkan masyarakat yang mengungsi, sehingga mereka kembali ke kampung masing-masing karena mereka merasa ada jaminan keamanan," kata Candra di Wamena, Papua, Minggu (9/12) seperti dikutip dari
Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dandim pun memastikan tidak ada operasi militer di sana, sehingga warga tidak harus takut terhadap keberadaan TNI dan Polri.
"Di sana tidak ada operasi. Kami hanya melakukan evakuasi dan pencarian korban. Hanya sebatas itu," katanya.
Ia mengatakan hingga kini belum diterima adanya korban jiwa dari masyarakat sipil atas kehadiran aparat TNI bersama Polri.
"Sementara tidak ada korban dari masyarakat. Kecuali yang korban pembantaian yang dilakukan oleh kelompok sipil bersenjata. (korban PT Istaka Karya)," katanya.
Terkait korban pembantaian KKB atas para pekerja pada pekan lalu, Candra mengatakan terbari telah ditemukan satu jenazah lagi dan sudah dievakuasi ke Pos keamanan di Mbua. Jenazah pria berambut panjang itu sudah tiba di Pos keamanan Mbua sekitar pukul 16.30 WIT dan rencananya dievakuasi Senin,(10/12) ke Jayawijaya.
"Kita belum tahu apakah dia pekerja di PT Istaka Karya atau bukan, tapi ciri-cirinya rambut panjang," katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Nduga, Ikabus Gwijangge, mengatakan jika personel gabungan TNI dan Polri hendak melakukan operasi militer terhadap KKB, mereka harus memastikan keamanan warga sipil agar tidak menjadi korban salah tembak.
Ikabus Gwijangge mengaku telah menerima laporan beberapa warga sipil menjadi korban salah tembak oleh aparat TNI-Polri. Atas laporan itu, katanya, DPRD akan mengecek sendiri ke lokasi soal kebenarannya.
"Kami tidak ikut campur urusan aparat dengan kelompok kriminal bersenjata, kami hanya ingin warga kami tidak menjadi korban, karena mereka tidak tahu dengan masalah ini," katanya.
"Kami ingin ke sana dan memanggil mereka (masyarakat yang masuk ke hutan) kembali agar hal-hal yang ditakutkan tidak terjadi," sambung Ikabus.
(kid/kid)