Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri)
Tjahjo Kumolo meminta
Bupati Cianjur, Irvan Rivano Muchtar, bersikap kooperatif atas proses hukum yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal ini disampaikan Tjahjo menanggapi OTT
KPK terhadap enam orang, termasuk Rivano.
"Saya berharap yang bersangkutan kooperatif terkait pemeriksaan oleh KPK, dengan tetap berpegang pada azas praduga tidak bersalah sampai berkekuatan hukum tetap nantinya," kata Tjahjo melalui keterangan tertulisnya, Rabu (12/12).
Tjahjo mengaku prihatin dan sedih atas hal itu. Apalagi, kata dia, seluruh jajaran pejabat pemerintah selalu diingatkan untuk tidak terlibat korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bapak Presiden, Bapak Wapres, Ketua KPK dan diri saya sendiri selalu mengingatkan tentang area rawan korupsi antara lain, perencanaan anggaran, dana hibah Bansos, retribusi pajak, jual beli jabatan, perijinan dan mekanisme pembelian barang dan Jasa," kata Tjahjo.
Tjahjo meminta semua pihak bisa menghindari korupsi dan selalu menaati mekanisme sesuai aturan dan etika yang berlaku.
Menurut politikus PDIP itu, pencegahan dan pemberantasan korupsi perlu semangat progresif dan revolusioner oleh semua pihak.
Sebelumnya Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar bersama lima orang lainnya terjaring OTT KPK. Dari penangkapan itu, penyidik KPK juga menyita uang sejumlah Rp1,5 miliar.
KPK menduga Irvan memotong dana untuk pembangunan fasilitas sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
(fhr/osc)